Pariaman, Padangkita.com - Demi meningkatkan hasil produksi padi yang terancam akibat serangan hama tikus, Pemerintah Desa Toboh Palabah, Kecamatan Pariaman Selatan, kembali menghidupkan tradisi lama yang mulai dilupakan. Tradisi tersebut adalah "baburu mancik" atau berburu tikus.
Kades Toboh Palabah, Sudirman Harun mengatakan cara ini merupakan salah satu langkah efektif untuk membantu para petani dalam mengendalikan hama tikus dengan menggunakan alat pembasmi tikus. Dan ada reward yag diberikan kepada petani untuk satu ekor tikus didapat.
"Setiap satu ekor tikus yang didapat petani dihargai Rp2.500. Dana dianggarkan melalui APB-Desa," ujar Sudirman Harun, Senin (10/8/2020.
Reward tersebut ditujujan agar petani bersemangat untuk membasmi hama yang menjadi musuh utama para petani tersebut.
Kegiatan ini diapresiasi oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril dan UPT BPP Pertanian bersama penyuluh, Mulyadi, yang ikut terlibat langsung dalam pemusnahan hama tikus tersebut.
Baca juga: Sambut HUT ke-75 RI, Pemko Pariaman Rilis Film “Ajo Piaman”
Dasril mengatakan kegiatan pemberantasan hama tikus ini dilaksanakan pada masa akan turun sawah atau sebelum para petani melaksanakan penanaman padi di sawah.
Baca juga: Dampak Pendemi Covid-19, Pelaku UMKM di Pariaman Turun 34,4 Persen
Hal ini guna memotivasi bagi para petani supaya hasil panennya bisa meningkat dari panen yang lalu.
Baca juga: Dua Guru Positif Covid-19, Sekolah di Kota Pariaman Kembali Belajar Daring
Ia juga menghimbau bagi desa-desa lain untuk ikut juga memprogramkan berburu hama tikus "baburu mancik" ini, serta mulai melakukan tanam serentak usai pemusnahan hama tikus ini agar hama tersebut tak berjangkit kembali menyerang lahan sawah milik para petani. [*/abe]