Padang, Padangkita.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Barat (Sumbar) yang akan dilaksanakan September mendatang sepertinya akan lebih berwarna. Ini terjadi setelah Audy Joinaldy, pengusaha milenial asal Sumbar yang sukses di rantau memutuskan ikut bertarung dalam gelaran Pilgub Sumbar tersebut.
Audy Joinaldy menjadi satu-satunya putra asal Solok Raya yang ikut mencalonkan diri di Pilgub Sumbar. Tak pernah terpikirkan olehnya untuk terjun ke dunia politik.
Menurutnya dunia politik serba tidak pasti. Namun, ada beberapa peristiwa yang menggiring Audy Joinaldy hingga akhirnya menutuskan maju di Pilgub Sumbar. Pertama, pesan ayahnya Joi Kahar yang membuatnya berpikir dan tergugah.
"Kamu lakukan sesuatu untuk membantu kampungmu. Kalau perlu kamu mati di sana," pesan sang ayah Joi Kahar kepadanya, seperti yang ia ceritakan kembali saat silaturrahmi dengan awak media di salah satu restoran di Padang, Senin (10/2/2020).
Pria 36 tahun itu mengakui, selama ini dia banyak berbisnis di luar Sumatera. Dia memiliki perusahaan di bidang pertanian dan peternakan yang eksis di kawasan timur Indonesia, yaitu di Sulawesi dan sekarang sudah ekspansi sampai ke Kalimantan, Papua dan Pulau Jawa. "Hanya ke Sumatera saya belum masuk," ujar pria kelahiran Jakarta 16 Mei 1983 itu.
Chairman of Perkasa dan Lintas Agro Group ini memiliki usaha yang fokus di pertanian dan peternakan. Di bidang peternakan dia memiliki perusahaan industri pakan dan bibit ayam. Baik ayam kampung maupun ayam broiler.
Sedangkan di bidang pertanian, kandidat doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memiliki perusahaan pembenihan jagung nasional. Dia memasarkan sekaligus memegang lisensi beberapa merek bibit jagung.
Karena gerakannya di bidang industrialisasi pertanian dan peternakan ini, beberapa kepala daerah di kawasan timur Indonesia memintanya membantunya membuat program kerja untuk sesuai dengan visi misi kepala daerah.
Selain itu, karena kesuksesannya dalam program industri pertanian dan peternakan ini, dia diminta menjadi Ketua Himpunan Alumni Fakultas Peternakan IPB dan menjadi pembicara di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Suatu ketika, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah berkunjung ke Makasar untuk meninjau perusahaan milik Audy. Dalam perjalanan dari bandara ke kantor, dia menceritakan bagaimana dia membangun industrialisasi pertanian dan peternakan di kawasan timur Indonesia.
Baca juga: 9 Nama Bakal Cagub/Cawagub Daftar Pilkada Sumbar 2020 Lewat Partai Golkar
Ketika itu, kepada Mahyeldi dia mengatakan siap membantu kepala daerah mewujudkan Sumbar menjadi daerah pertanian yang memiliki industri. Ketika itu Mahyeldi mengatakan kepadanya, kalau bisa membantu dari dalam, mengapa harus dari luar.
Setelah selesai meninjau perusahaannya dan berfoto bersama di depan kantor Mahyeldi memintanya maju di Pilgub Sumbar bersama Mahyeldi. "Saya BA 1, Audy BA 2," ujar Mahyeldi kepadanya, seperti diceritakannya kembali.
Pertemuannya dengan Mahyeldi di Makasar berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya. Hingga akhirnya tersebar isu seakan-akan dia sudah resmi menjadi Calon Wakil Gubernur yang berpasangan dengan Mahyeldi.
Beberapa tokoh politik kemudian menghubunginya. Baik tokoh yang menyatakan diri untuk maju di Pilgub Sumbar, maupun timnya.
"Saya capek diminta jadi calon wakil gubernur, akhirnya saya nyatakan saya maju untuk jadi calon gubernur," ulas pria yang hobi traveling dan jogging ini.
Lalu siapakah Audy Joinaldy?
Audy Joinaldy adalah pria kelahiran Jakarta, namun darah Minangkabau mengalir deras dalam darahnya. Ayahnya Joi Kahar adalah pengusaha nasional asal Parak Karambia, Kota Padang. Sedangkan ibunya berasal dari Solok.
"Saya memang tidak lahir di Sumbar, namun ibu saya asli Solok. Rumah gadang keluarga kami yang dibangun tahun 1928 sampai sekarang masih berdiri kokoh di Solok," ujar suami dari dr Fitria Amalia Umar SP KK ini.
Audy Joinaldy termasuk orang yang unik. Dia bisa menyeimbangkan antara menjadi seorang pengusaha, akademisi sekaligus aktivis di berbagai organisasi. Ini bisa kita lihat dari banyaknya gelar yang dimilikinya, sekaligus banyaknya perusahaan yang dikelolanya dan banyaknya organisasi yang diikutinya.
Di bidang akademik, Audy menamatkan pendidikan S-1 Peternakan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2005. Lalu melanjutkan S-2 di Master Of Science di Wageningen University, Food Quality Management/Animal Nutrition dan lulus pada tahun 2007.
Selanjutnya, dia juga megambil Magister Manajemen di Universitas Hasanuddin Makasar dan Insinyur Peternakan di Universitas Gajah Mada dan Insinyur ASEAN di ASEAN Federation Organization Engineering.
Sekarang dia sedang menyelesaikan program doktor di IPB. Karena prestasinya ini, dia sekarang juga diminta menjadi pengajar di IPB dan UGM.
"Saya juga diminta menjadi pembicara di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mulai dari Sumatra sampai Papua," ulas bapak tiga anak ini.
Sedangkan di bidang usaha, Audy memimpin beberapa perusahaan. Di antaranya sebagai Komisaris Utama PT Sinar Terang Madani, Komisaris Utama PT Mega Satwa Perkasa, Komisaris Utama PT Makasar Agro Nusa, DIrektur Keuangan PT Berau Usaha Mandiri, Komisaris Utama PT AA Perkasa Bersaudara dan Komisaris PT Benindo Perkasa Utama.
Di bidang organisasi, Audy aktif di Saudagar Minang Raya, Perhimpunan Alumni Pelajar Mahasiswa Minang (PAPMM), Ketua Umum Himpunan Alumni Peternakan IPB, dan pernah juga menjadi Presiden Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Wegeningen Netherlands.
Bicara tentang Sumbar, menurut Audy potensi yang akan dikembangkan adalah di bidang pertanian, peternakan dan pariwisata.
"Harus dikelola menjadi industri. Kawasan Sulawesi pertumbuhan ekonominya selalu di atas nasional karena pertaniannya sudah dikelola menjadi industri pertanian," ulas Audy.
"Jika Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi gubernur atau wakil gubernur, saya akan memberikan yang terbaik," ujar pria berkepala plontos ini. (pk-04)