Berita Pasaman Barat hari ini dan berita Sumbar hari ini: Athazil Ikhsan butuh bantuan kaki palsu untuk melanjutkan pendidikannya.
Simpang Empat, Padangkita.com - Athazil Ikhsan, 13 tahun yang merupakan pelajar kelas V Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat (Pasbar) membutuhkan kaki palsu untuk mendukung aktivitasnya sehari-hari.
Saat ini, Athazil memang sudah memili kaki palsu. Namun, sudah sempit dan rusak termakan usia, dan dia sangat berharap ada perhatian atau bantuan untuk dirinya mendapatkan bantuan kaki palsu baru.
Ketua KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat, Decky H Syahputra kepada Padangkita.com mengatakan, bahwa pihaknya mendapatkan informasi mengenai kondisi anak itu dari seorang penyuluh pertanian di daerah tersebut.
"Ada rekan kita seorang penyuluh di Talu yang menginformasikan. Anak ini sudah sangat lama memimpikan bisa memiliki kaki palsu yang baru, untuk itu kita akan bantu menggalang dana agar bisa membelikannya kaki palsu baru tersebut," ujar Decky di Simpang Empat, Rabu (10/3/2021).
Diketahui, Atzhil Ikhsan ini mengalami cacat sejak lahir. Namun, semangatnya untuk sekolah tidak kalah dengan semangat teman-temannya yang lain.
"Walaupun harus menahan sakit ketika menggunakan kaki palsunya itu, namun semangatnya untuk bersekolah luar biasa. Makanya, kita ingin sekali membantunya untuk bisa punya kaki palsu baru agar nyaman ketika dipakai," ungkap Decky.
Atzhil Ikhsan merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Ayahnya M. Tabrik, 56 tahun hanya seorang petani dengan penghasilan tidak seberapa, sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga.
"Keluarga ini adalah keluarga kurang mampu. Namun, kita melihat semangat orang tuanya untuk menyekolahkan anak-anak mereka begitu tinggi," jelas Decky.
Pengakuan dari orang tua Athzil, kata Decky, kaki palsu yang dugunakan saat ini merupakan bantuan saat ia akan masuk sekolah dasar.
"Kaki palsunya itu pemberian atau bantuan dari pemerintah. Namun, sejalan dengan bertambahnya umur Ikhsan, kaki palsunya itu sudah sempit dan mulai rusak, sehingga Athzil merasa kesakitan memakainya. Namun, karena tidak ingin tertinggal pelajaran, Athzil memaksakan diri untuk terus memakai kaki palsu yang sudah sempit itu untuk ke sekolah," imbuhnya.
Berdasarkan hal itulah, jelas Decky, pihaknya akan meneruskan informasi itu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Sosial dan Baznas serta kepada para dermawan yang berkenan membantu mewujudkan mimpi Athzil untuk mendapatkan kaki palsu baru.
Baca juga: BDI Padang Gelar Pelatihan Batik Tulis di Desa Baru Pasaman Barat, Diikuti 60 Peserta
"Kami sudah cek harga kaki palsu itu. Harganya kisaran Rp5 juta sampai Rp9 juta rupiah. Jadi, bagi para dermawan yang mau berbagi dalam kegiatan sosial ini, silakan salurkan infaknya melalui rekening MRPB PEDULI Nomor Rekening 0615-01-008410-53-1 Bank Rakyat Indonesia (BRI)," kata Decky. [zfk]