ASN Pelanggar Protokol Kesehatan di Sumbar Disanksi Penundaan Kenaikan Pangkat dan Potong Tunjangan

Pengangkatan PNS dan ASN Tidak Ada Lagi, Nasib Tenaga Honorer Kian Mengkhawatirkan

Ilustrasi ASN. [Foto: Dok. Kominfo]

Padang, Padangkita.com – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melanggar protokol kesehatan di Sumatra Barat (Sumbar) bakal disanksi penundaan kenaikan pangkat dan dipotong tunjangan.

Penerapan sanksi tersebut disampaikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno untuk memutus penyebaran virus Corona (Covid-19) yang makin banyak terjadi di klaster perkantoran pemerintahan.

Dalam rapat bersama seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Sumbar di aula Kantor Gubernur, Senin (19/10/2020), Irwan meminta setiap kepala OPD harus bisa menentukan sikap, terkait banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terpapar Covid-19.

"Setiap hari ada saja ASN yang terkena Covid-19. Untuk itu saya minta ASN lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat banyak pejabat publik maupun ASN yang dinyatakan positif Covid-19," ungkapnya.

Dalam arahannya, Irwan menekankan kepada seluruh kepala OPD untuk membatasi ASN masuk kerja. Hanya sebagian pegawai yang diperbolehkan masuk kerja secara bergantian, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Di hadapan jajarannya, Gubernur Irwan juga menekankan perlu dilakukan pengawasan ketat atas penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja ASN. Apalagi Sumbar sudah memiliki Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

"Saya minta Satpol PP untuk melakukan penertiban di setiap instansi Pemerintah Provinsi Sumbar. Kalau ada yang melanggar aturan Perda tersebut akan dilakukan tindakan tegas. Ini berlaku mulai hari ini," ucapnya.

Selain memberikan sanksi sesuai yang ada dalam Perda AKB, juga ada sanksi tambahan bagi ASN yang kedapatan melanggar ketentuan protokol kesehatan di tempat kerja atau perkantoran. Sanksi tersebut diterapkan oleh kepala OPD masing-masing.

"Sanksi tambahan ini berupa ditundanya kenaikan pangkat dan pengurangan tunjangan yang akan diterima bagi yang melanggar," tegas Irwan.

Dia juga meminta kepala OPD dalam lingkup Pemprov Sumbar segera menindaklanjuti instruksinya tersebut. "Jangan lalai dan anggap sepele. Bila ada kelalaian dan berakibat adanya konfirmasi positif di lingkungan kerja, maka akan ada peringatan dari pimpinan," tegasnya.

Selain itu, Pemprov Sumbar juga telah menerbitkan Instruksi Gubernur Sumbar Nomor 360/222/Covid-19-SBR/X-2020 tentang Pengawasan Protokol Kesehatan di Tempat Kerja/Perkantoran. Oleh karena itu, diwajibkan seluruh ASN mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: ASN Pessel Berikrar Netral di Pilkada, Pjs Bupati Ingatkan Tak Ada Pembelaan ASN Pelanggar Netralitas

"Mudah-mudahan dengan berlakunya aturan ini, kita bisa memutus mata penyebaran virus corona di Sumbar," harapnya. [pkt]


Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pemko Pariaman Lantik dan Ambil Sumpah 4  Pejabat dan 5 ASN, Ini Daftarnya
Pemko Pariaman Lantik dan Ambil Sumpah 4 Pejabat dan 5 ASN, Ini Daftarnya
Roberia Tegaskan Tak akan Lindungi ASN yang Terbukti Melanggar Netralitas dalam Pilkada
Roberia Tegaskan Tak akan Lindungi ASN yang Terbukti Melanggar Netralitas dalam Pilkada
Pj Wako Pariaman Roberia Lantik 44 ASN jadi Pejabat Fungsional
Pj Wako Pariaman Roberia Lantik 44 ASN jadi Pejabat Fungsional
Jelang Cuti Pilkada, Gubernur Mahyeldi Minta ASN Pemprov Tetap Optimal Layani Masyarakat
Jelang Cuti Pilkada, Gubernur Mahyeldi Minta ASN Pemprov Tetap Optimal Layani Masyarakat
Gubernur Mahyeldi Minta ASN Ikut Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pilkada Serentak 2024
Gubernur Mahyeldi Minta ASN Ikut Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pilkada Serentak 2024
Pusat Setujui Kuota 1.491 PPPK Pemko Pariaman, Roberia: Honorer Tak lagi Jadi ‘Romusha’ Modern
Pusat Setujui Kuota 1.491 PPPK Pemko Pariaman, Roberia: Honorer Tak lagi Jadi ‘Romusha’ Modern