APBD-APBN Tak Kuat, Sumbar Butuh Skema KPBU Percepat Pembangunan Infrastruktur

APBD-APBN Tak Kuat, Sumbar Butuh Skema KPBU Percepat Pembangunan Infrastruktur

Ilustrasi infastruktur beruba bangunan gedung. [Foto: Dok. PUPR]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menegaskan pentingnya menyigi dan memaksimalkan peluang kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.

Jalur ini, kata Mahyeldi, perlu ditempuh mengingat hingga saat ini pendanaan dari sumber APBD dan APBN masih terbatas.

Hal itu dikemukakan Mahyeldi saat menghadiri Diskusi Grup Terfokus (DGT) terkait kerja sama pemerintah dengan badan usaha di aula gedung Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumbar, Kamis (19/10/2023).

Ia menekankan, sumber pendanaan lain memang masih sangat dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Sumbar.

"Sebagian besar Pemda, termasuk Sumbar, masih bergantung pada dana transfer daerah dari pusat untuk pembangunan infrastruktur. Meski selama ini, kita terus mengupayakan sejumlah langkah untuk mempercepat pembangunan lewat potensi peningkatan PAD, penguatan ekonomi regional, instrumen pembiayaan alternatif, peningkatan kualitas belanja, intensifikasi, dan ekstensifikasi pajak/retribusi daerah, dan membangun iklim investasi," ungkap Mahyeldi.

Namun, lanjut Mahyeldi, Pemprov Sumbar tetap membutuhkan sumber-sumber pendanaan lain agar percepatan pembangunan infrastruktur bisa dilakukan. Sebab, kata dia, infrastruktur menjadi salah satu faktor pemacu perekonomian secara umum.

Salah satu solusi yang bisa dipilih Pemda adalah skema KPBU dalam penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum.

"KPBU menjadi alternatif pendanaan dengan melibatkan badan usaha. Tujuannya jelas untuk mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan, pemenuhan penyediaan infrastruktur melalui pengerahan dana swasta, dan mewujudkan penyediaan infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran, dan tepat waktu," kata Mahyeldi.

Ia pun menekankan, pentingnya pembiayaan KPBU menyasar proyek-proyek pembangunan yang betul-betul memberikan dampak besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab, pembiayaan skema ini memiliki konsekuensi berupa bunga yang harus ditanggung oleh pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu.

Sementara itu, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatra Barat, Syukriah HG menyebutkan bahwa anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sumbar pada 2023 relatif kecil, hanya sekitar Rp1,4 triliun, yang itu pun tersebar pada beberapa sektor.

"Jika hanya mengandalkan anggaran itu pembangunan di daerah akan berjalan lambat. Oleh karena itu kita menawarkan pembangunan infrastruktur melalui skema KPBU. Agar pemerintah daerah dapat memahami secara penuh tentang skema ini, maka kehadiran seluruh pihak berkompeten pada hari ini sangat penting untuk memberikan penjelasan secara komprehensif," ungkap Syukriah. [*/adpsb]

Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Kampus dan RS Unand Direkomendasikan Lokasi Utama Evakuasi Akhir jika Terjadi Tsunami
Andre Rosiade Kawal Rencana Pembangunan Pasar Bawah - Penyediaan Air Bersih di Bukittinggi
Andre Rosiade Kawal Rencana Pembangunan Pasar Bawah - Penyediaan Air Bersih di Bukittinggi
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan Dianggarkan Rp97 Miliar, Penyangga Teluk Bayur
Pengembangan Pelabuhan Panasahan Painan Dianggarkan Rp97 Miliar, Penyangga Teluk Bayur
Narkoba makin Mengkhawatirkan, Gubernur Mahyeldi Ajak Optimalkan Kearifan Lokal
Narkoba makin Mengkhawatirkan, Gubernur Mahyeldi Ajak Optimalkan Kearifan Lokal
Gubernur Sumbar Sampaikan Duka Mendalam Atas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang
Gubernur Sumbar Sampaikan Duka Mendalam Atas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang
Andre Rosiade akan Temui Presiden Prabowo Tambah Anggaran Sabo Dam Gunung Marapi
Andre Rosiade akan Temui Presiden Prabowo Tambah Anggaran Sabo Dam Gunung Marapi