Padang, Padangkita.com - Seorang jamaah umrah asal Sumatera Barat terpaksa diobservasi karena terdeteksi suhu tubuhnya meningkat ketika melewati alat pengukur suhu tubuh di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday mengatakan, tindakan ini dilakukan karena pasien tersebut baru pulang dari luar negeri. "Kita hanya mengobservasi, lalu dicek darahnya dan dikirim ke labor di Jakarta. Jika hasilnya negatif akan kita pulangkan," ujarnya kepada padangkita.com, Sabtu (25/1/2020).
Merry memaparkan, hasil cek darah akan keluar 10 hari. Sementara menunggu hasil cek darah pasien diobservasi dulu di RSUP M Djamil Padang.
"Jadi, ini hanya observasi. Kita menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Ini kan kita melihat dia (pasien, red) dari luar negeri karena ada riwayat batuk, pilek, diobservasi dong," ujar Merry.
Diberitakan sebelumnya, mengantisipasi masuknya virus Corona atau Novel Coronavirus (nCov) ke wilayah Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiagakan 100 rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan.
Baca juga: Rumah Sakit M Djamil Siapkan Ruang Isolasi untuk Pasien Virus Corona
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Dr R Vensya Sitohang mengatakan, Kemenkes juga menyiapkan 860 set alat pelindung diri, 12.322 masker N95 dan 35 ribu health alert card sebagai bagian dari upaya pencegahan terhadap kemungkinan penyebaran virus.
Kemenkes juga, mendukung kesiapsiagaan yang dilakukan petugas di pintu masuk negara dan melindungi para petugas dari kemungkinan penularan virus tersebut. “Mereka juga harus dilindungi dengan berbagai alat, jangan sampai mereka menjaga negara, tetapi terkontaminasi,” katanya.
Kemenkes sudah melakukan pemeriksaan di pintu masuk yang ada penerbangan langsung dari Tiongkok, baik melalui pergerakan darat, laut dan udara. “Ini logistik sudah siap,” katanya.
(pk-04)