Jakarta, Padangkita.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung Garuda Indonesia morat-marit di debat Pilpres 2019. Kini, Garuda Indonesia memang dalam posisi di ujung tanduk karena terlilit utang. Prabowo disebut sudah sejak dulu ingin menyelamatkan Garuda Indonesia.
"Sesuai dengan komitmen Pak Prabowo dari dulu bahwa ingin menyelamatkan Garuda," ujar anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, kemarin.
Andre Rosiade mengatakan, Prabowo meminta agar Gerindra fokus menyelamatkan Garuda. Andre, sebagai anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra yang bermitra langsung dengan BUMN, menyebut pihaknya langsung bergerak menjalankan perintah Prabowo.
"Kami Fraksi Partai Gerindra di Komisi VI diminta memang untuk fokus bagaimana menyelamatkan Garuda. Untuk itu, kami tanggal 3 kemarin dalam rapat Komisi VI sudah menjadwalkan untuk memanggil Garuda tanggal 8 November nanti. Dalam rapat internal kita memutuskan memanggil Direksi Garuda dengan Wamen BUMN II 8 November, hari Senin kita panggil untuk membahas Garuda," ungkap Andre.
Andre menyebutkan, masalah di Garuda Indonesia tampak jelas ketika pandemi melanda, yang efeknya penurunan jumlah penumpang hingga pemberhentian sementara penerbangan. Dampak ini, menurut Andre, membuka luka-luka di Garuda.
"Itu kan memukul Garuda, sehingga membuka boroknya bahwa yang seperti disampaikan Pak Prabowo dulu kan, break event point saja harus berisi 120 persen (kursi). Ini kan akhirnya terbongkar," papar Andre.
Andre Rosiade menegaskan, Prabowo tahu permasalahan Garuda, sehingga tak asal berucap saat debat pilpres kemarin. Fokus Prabowo saat ini, kata Andre, meminta Gerindra berusaha menyelamatkan Garuda.
"Kalau kita dengar pidato Pak Prabowo, beliau sudah tahu dong, dulu kan. Kan permasalahan Garuda memang sudah dari dulu diprediksi bahwa Garuda ini bermasalah. Apalagi Pak Prabowo kan soal studi Bloomberg. Beliau di debat kelima pilpres itu beliau menerangkan permasalahan Garuda itu," kata Andre. [*/pkt]