Padang, Padangkita.com - Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade menyampaikan, menyikapi kelangkaan BBM jenis bio solar atau solar subsidi di Sumatra Barat, Pertamina memberikan tambahan kuota.
Bahkan, kata Andre, jumlah tambahan ini cukup signifikan, yaitu sebanyak 7.500 kiloliter yang dinilai cukup untuk menutupi kebutuhan solar subsidi di Sumbar sampai akhir tahun.
“Alhamdulillah, aspirasi masyarakat Sumbar yang kami sampaikan ke Pertamina didengar dan langsung dieksekusi. Informasi dari Pertamina bahwa sebanyak 7.500 kiloliter solar subsidi itu akan mulai disalurkan per 1 November 2022 sampai dengan 31 Des 2022,” kata Anggota Komisi VI DPR RI ini, Sabtu (29/10/2022).
Andre Rosiade mengucapkan terima kasih kepada direksi Pertamina dan Patra Niaga yang telah mendengar aspirasi masyarakat Sumbar. Karena keputusan ini bisa diambil berdasarkan arahan manajemen Pertamina Pusat dan Region Sumatra Barat, sehingga Sumbar memperoleh tambahan kuota.
“Terima kasih kepada Bu Dirut Nicke Widyawati, Dirut Pertamina Patra Niaga Pak Alfian Nasution dan Sales Area Manajer yang bertanggung jawab di Sumbar. Semoga dengan tambahan kuota ini, antrean truk di Sumbar tak terlihat lagi,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Di samping itu, Andre Rosiade mengharapkan Pertamina dan aparat penegak hukum bekerja sama mengawasi penyaluran solar subsidi.
“Jangan sampai ada ada lagi penyimpangan solar subsidi. Kami berharap, Pemprov Sumbar juga melakukan hal yang sama. Memastikan solar atau BBM bersubsidi tepat sasaran,” ingat Andre Rosiade.
Sebelumnya, Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setdaprov Sumbar Wardarusmen, pada Juni 2022 lalu mengatakan, kuota bahan bakar Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) solar untuk Sumbar pada 2022 menurun sebanyak tiga persen dari tahun 2021,sehingga diperlukan pengawasan lebih ketat agar distribusi tepat sasaran.
Baca juga: Antrean Kendaraan Makin Mengular di SPBU di Kota Padang, Begini Respons Pertamina
“Pada tahun 2021 kuota JBT solar sebanyak 414.606 kiloliter, sementara untuk 2022 menjadi 411.029 kiloliter atau terjadi penurunan 3.577 kiloliter. Hal ini perlu disikapi dengan pengawasan distribusi agar tidak menimbulkan kemacetan akibat antrean truk di SPBU,” katanya. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News