Painan, Padangkita.com – Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau langsung dampak banjir bandang yang terjadi di Pesisir Seatan (Pessel), Sumatra Barat (Sumbar), Senin (11/3/2024).
Pada kesempatan itu, Menteri Basuki yang didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyampaikan analisa soal penyebab banjir bandang yang berdampak sangat parah terhadap infrastruktur di Pessel.
Menurut Menteri Basuki ada dua kemungkinan pemicu banjir bandang dhasyat di Pesisir Selatan (Pessel).
Pertama, kata dia, dugaan adanya pembalakan liar atau perambahan huatan (illegal logging) di hulu sungai, dan yang kedua memang dipicu oleh hujan ekstrem yang tidak mampu ditampung atau ditahan oleh hutan dan sungai yang ada.
"Kondisi geografis juga sangat berpengaruh, tebing lalu jalan dan langsung ke sungai, luncuran airnya cepat. Tapi, sebetulnya hutan di Sumatra Barat ini lebih baik dari daerah lain,” ungkap Basuki.
Menteri Basuki pun mengenang ketika dulu pernah mengunjungi sungai-sungai d Pessel.
“Dulu saya meninjau sebelum banjir, airnya bening, pasti catchment areanya baik. Tapi saya curiga galodo atau banjir bandang ini ada dua kemungkinan, ada illegal logging di atas atau karena ada curah hujan yang ekstrem," ungkapnya.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan (Pessel), dalam bencana banjir bandang kali ini, sebanyak 23 orang korban meninggal dunia, dan 6 orang korban berstatus hilang atau masih dalam pencarian.
Kemudian, 74 ribu masyarakat sempat mengungsi akibat banjir bandang dan longsor yang melanda daerah tersebut.
Data sementara, jumlah rumah yang berstatus rusak berat mencapai 866 unit, rusak sedang 139 unit, dan rusak ringan 579 unit. Selain itu, juga ada 16 unit jembatan rusak.
Berikutnya, total jalan terban mencapai 355 meter. Sehingga total kerugian di Pesisir Selatan (Pessel) diperkirakan mencapai Rp212 miliar.
Terhadap infrastruktur atau prasaran umum, dan rumah, Menteri Basuki menegaskan bahwa perbaiknnya merupakan tanggung jawab pihaknya. Soal infrastruktur, kata Basuki, akan diperbaiki segera. Sementara menyangkut rumah yang rusak, pihaknya menunggu verifikasi dari BNPB. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News