Padang, Padangkita.com - Pembangunan puluhan ruas jalan tol di Pulau Sumatera terus digencarkan pemerintah hingga saat ini. Ada alasan besar dibalik 'kejar tayang' pengerjaan mega infrastruktur yang termasuk dalam Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) tersebut.
Jalan tol ini akan menghubungkan provinsi di Pulau Sumatra, dari Lampung hingga Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 3.042 kilometer (Km), dan akan beroperasi penuh pada 2024.
Dimulai sejak perencanaan pada tahun 2015 silam, hingga tahun 2022 ini pengerjaan JTTS terus digenjot, demi mencapai target rampung pada tahun 2024, yang bertepatan dengan berakhirnya jabatan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selama ini memang, berapa dekade belakangan, mewahnya fasilitas transportasi masih dicicipi mayoritas masyarakat di Pulau Jawa. Padahal Sumatera sebagai pulau kedua terbesar di Indonesia, sama pentingnya juga membutuhkan jalan tol sebagai penunjang geliat perekonomian.
Padahal sebagai pulau terbesar kedua di Nusantara dengan populasi melebihi 55 juta jiwa, Sumatera memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Pulau yang disebut-sebut sebagai titik negeri atlantis yang hilang tersebut, dianugerahi beragam potensi alam dan komoditas berlimpah, mulai dari karet, minyak kelapa sawit, kopi, minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
"Data BPS menunjukkan, pada tahun 2015 Sumatera menyumbang 22,21% produk domestik bruto (PDB) Indonesia, terbesar kedua setelah Jawa, menurut Badan Pusat Statistik (BPS)," isi keterangan resmi PT. Hutama Karya, selaku perusahaan pelat merah yang dipercaya pemerintah mengerjakan JTTS, dalam website resminya, dalam artikel yang mengulas alasan penting dibalik pembangunan JTTS, dikutip Padangkita.com, Senin (7/2/2022).
Secara total, JTTS terdiri dari dua koridor yaitu koridor utama sepanjang 2.121 km, dan koridor pendukung sepanjang 921 km. Penyelesaian JTTS amat penting untuk kemajuan dan keberlanjutan perekonomian Sumatera. Kehadiran jalan tol di pulau ini sangat penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan di kawasan tersebut. Jika pertumbuhan terhenti, perkembangan daerah sekitarnya pun akan terhambat.
Soal perkembangan terakhir pembangunan JTTS, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, dari total jalan yang akan dibangun sepanjang 3.042 kilometer (Km), hingga saat ini JTTS yang telah rampung dan beroperasi sepanjang 684 Km.
“Saat ini sepanjang 684 km pada 10 ruas telah beroperasi. Selanjutnya sebanyak 8 ruas sepanjang 533 km sedang tahap konstruksi,” ungkap Basuki dikutip dari keterangan tertulis Sabtu (5/2/2022) lalu.
Basuki menjelaskan, Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki 17.508 pulau, sistem jaringan jalan merupakan kebutuhan mendasar untuk menghubungkan masyarakat dan perniagaan dengan pekerjaan, layanan, pasar, mengurangi biaya logistik, dan merangsang pertumbuhan industri di Indonesia. Menjawab kebutuhan tersebut, pemerintah menempatkan konektivitas tinggi sebagai salah satu prioritas utama.
Baca Juga : 684 Km Telah Beroperasi, Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Tersisa 2.358 Km Lagi
Melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015, Pemerintah memberi amanat kepada Hutama Karya untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera. [isr/pkt]