Pekanbaru, Padangkita.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengajak Apical Group memperluas investasi dalam pengolahan Crude Palm Oil (CPO) di Sumbar.
Ajakan disampaikan saat Mahyeldi meninjau langsung fasilitas PT. Sari Dumai Oleo (SDO) milik Apical Group di Kota Dumai, Provinsi Riau, Selasa (10/6/2025).
Pada kesempatan itu Mahyeldi menyebut, kunjungan kerjanya ke Riau merupakan bagian dari strategi Pemprov Sumbar dalam mendorong investasi di sektor industri strategis, khususnya pengolahan minyak kelapa sawit.
“Sumatera Barat sangat layak memiliki pabrik pemgolahan CPO skala besar. Kami sangat terbuka dan siap memfasilitasi perluasan investasi Apical Group di wilayah kami,” ujar Mahyeldi usai menghadiri pertemuan dengan para pengusaha dan perantau Minang Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Rabu (11/6/2025).
Sebelumnya, General Manager Apical, Gunawan mengatakan Apical Group melalui anak perusahaannya, PT. Padang Raya Cakrawala (PRC) telah memulai pembangunan kilang minyak kelapa sawit di kawasan Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang. Proyek ini mencakup fasilitas refinery untuk pengolahan CPO serta fractionation plant untuk produksi minyak goreng dan turunannya.
Namun, kata dia, untuk ekspansi investasi pihaknya mengalami kendala karena keterbatasan lahan. Ia mengaku beruntung, bisa melaporkan hal ini secara langsung kepada Gubernur Sumbar.
"Secara prinsip kita siap untuk mengembangkan usaha, asal tersedia lahan yang memadai," ujarnya.
Terkait hal itu, Mahyeldi menyatakan telah menginstruksikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar untuk segera mencarikan lokasi alternatif yang sesuai dengan kebutuhan Apical Group.
“Saya minta agar potensi investasi ini segera ditindaklanjuti. Jangan sampai peluang besar ini terhambat hanya karena masalah lahan,” ingat Mahyeldi.
Kepala DPMPTSP Sumbar, Adib Alfikri menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi proses investasi Apical Group.
“Kami sudah mengidentifikasi beberapa lokasi yang potensial dan segera akan mengundang pihak Apical untuk peninjauan lapangan,” jelasnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial menambahkan bahwa Sumbar memiliki potensi besar di sektor industri pengolahan sawit. Menurutnya, untuk mempermudah mobilisasi hasil industri pengolahan sawit saat ini Pemprov Sumbar juga menaruh perhatian besar untuk pembenahan sejumlah pelabuhan.
“Saat ini terdapat 39 industri pengolah CPO yang sudah beroperasi di Sumbar. Kolaborasi dengan Apical akan memperkuat rantai nilai industri sawit dan membuka akses pasar yang lebih luas,” ujar Novrial.
Baca juga: Apical Group Tambah Pabrik Pengolahan CPO di Teluk Bayur: Investasi di Sumbar Tetap Begerak
Ia juga mengungkap sejumlah langkah strategis Pemprov Sumbar untuk mobilisasi ekspor produk kelapa sawit ke pasar internasional. Pembenahan sejumlah pelabuhan, seperti Teluk Bayur di Padang, Panasahan di Painan, dan Teluk Tapang di Pasaman Barat merupakan salah satunya.
Diketahui, kapasitas produksi pengolahan kelapa sawit Apical Group mencapai 12.830 ton per hari (TPD) dan beroperasi 24 jam nonstop. Fakta ini tentu saja menunjukkan besarnya skala industri dari Apical Group. [*/adpsb]