Bukittinggi, Padangkita.com - Upaya Pemko Bukittinggi membangun kandang aviary sebagai magnet bagi pengunjung tidak sia-sia. Zona burung atau kandang aviary yang baru dibangun itu menjadi favorit pengunjung saat rekreasi ke Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, selama masa libur akhir Oktober.
Kabid TMSBK Disparpora Bukittinggi, Ikbal menjelaskan, kunjungan ke TMSBK Bukittinggi mencapai 10-15 ribu orang per hari.
"Kunjungan pada libur panjang paling ramai di kawasan zona burung atau aviary. Keberadaan ‘Kinantan Bird Park’ ini diakui sebagai salah satu tambahan daya tarik di TMSBK. Selama libur panjang, zona burung atau aviary betul-betul menjadi favorit kunjungan dan magnetnya luar biasa,” kata Ikbal, Rabu (4/11/2020).
Rata-rata pengunjung, kata dia, menuju zona burung ‘Kinantan Bird Park’. Saat pengunjung masuk, langsung menuju ke zona burung. Artinya, lanjut Ikbal, pengunjung sangat tertarik dengan zona burung.
Ikbal menambahkan, pengunjung TMSBK yang lebih dikenal sebagai Kebun Binatang, tak hanya berasal dari berbagai daerah di Sumatra Barat (Sumbar), seperti dari Kota Padang dan daerah lainnya. Namun juga dari luar provinsi, seperti Riau, Sumatra Utara, Muaro Bungo, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Surabaya, hingga pengunjung dari Bali.
Di zona burung, pengunjung dapat berfoto atau swafoto serta berinteraksi langsung dengan satwa burung di dalamnya. Selain itu, pengunjung juga bisa duduk santai sambil menghirup udara segar serta melihat pemandangan indah.
"Kandang satwa lain juga ramai dikunjungi. Namun zona burung yang paling diminati. Pada hari Kamis lalu, pengunjung ramai karena didukung cuaca cerah. Saat itu, pengunjung sudah melonjak tinggi,” ujar Ikbal.
Peningkatan jumlah pengunjung TMSBK, lanjut dia, sudah terjadi sejak Rabu (28/30/2020) sampai Sabtu (31/10/2020). Sekitar 10 ribu pengunjung datang ke TMSBK. “Peningkatan disebabkan karena faktor libur dan adanya zona burung atau kandang aviary. Pengunjung dari Kota Padang paling luar biasa banyak," ungkap Ikbal.
Meskipun demikian, pihak TMSBK tetap menerapkan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19 bagi pengunjung. Petugas juga selalu mengingatkan pengunjung mematuhi protokol kesehatan tersebut.
Lebih lanjut, Ikbal menjelaskan di luar liburan, kunjungan ke TMSBK rata-rata 1.000 orang sehari, khususnya di masa pandemi covid-19 saat ini.
"Di samping itu, masuk ke zona burung juga gratis. Saat ini, pembangunan tahap II TMSBK Bukittinggi tengah menyelesaikan zona burung, zona reptil, zona karnivora (binatang buas). Pembangunan zona-zona satwa tersebut ditargetkan selesai Desember 2020," kata Ikbal.
Baca juga: Homestay Terus Menjamur di Kota Bukittinggi, Butuh Modernisasi Manajemen dan Pengelolaan
Ikbal juga mengatakan TMSBK Bukittinggi terus berupaya menuju ke pengelolaan modern. Di dalam TMSBK ke depannya akan ada pemeliharaan, pengembangan dan aktivitas penelitian atau edukasi.
"Kita ingin TMSBK ini memiliki konsep konservasi, edukasi dan rekreasi. TMSBK Bukittinggi termasuk kategori Taman Satwa. Revitalisasi TMSBK juga bertujuan menghilangkan image penjara satwa. Benteng akan dijadikan pula sebagai konservasi flora." katanya. [pkt]