Homestay Terus Menjamur di Kota Bukittinggi, Butuh Modernisasi Manajemen dan Pengelolaan

Berita Bukittinggi, PSBB Tidak Perpanjang, Bukittinggi Bakal Buka Objek Wisata, Objek wisata Kota Bukittinggi, Jam Gadang, Corona Sumbar, Virus Corona, New Normal bukittinggi

Kawasan Jam Gadang Kota Bukittinggi, ikon Kota Bukittinggi dan Sumbar. [Foto: Padangkita]

Bukittinggi, Padangkita.com - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disarpora) Bukittinggi mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi pengelola homestay, di Hotel Santika Bukittinggi 3-5 November. Pelatihan diikuti sekitar 40 peserta dari pengelola homestay di Bukittinggi.

Kadisparpora Bukittinggi, Supadria, mengatakan homestay merupakan salah satu usaha akomodasi yang berbasis pemberdayaan masyarakat di sekitar destinasi wisata. Homestay memanfaatkan rumah tempat tinggal yang disewakan bagi tamu. Istimewanya adalah, tamu dapat berinteraksi dengan pemilik homestay serta beraktivitas sesuai apa yang dilakukan oleh tuan rumah.

Homestay memang semakin menjamur di Kota Bukittinggi. Ini tentunya mendukung Kota Bukittinggi sebagai Kota Pariwisata. Melalui pelatihan ini, manajemen homestay harus dikelola lebih modern.

“Kita berharap homestay jangan lagi dikelola secara konvensional. Homestay juga harus mampu menambah daya tarik. Homestay memiliki kelebihan dengan adanya interaksi pengelola dan pengunjung. Walaupun tradisional, manajemen homestay harus modern,” ungkap Supadria didampingi Sekretaris Disparpora, Nenta Oktavia dan Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Suzi Yanti.

Supadria menambahkan akulturasi budaya dan transformasi ilmu juga terjadi di homestay. Homestay juga lebih fleksibel. Ke depan, pemasaran atau promosi homestay harus berbasis IT atau digital.

“Karena itu, perlu peningkatan kompetensi pengelola homestay di Bukittinggi ini. Homestay harus lebih modern dan berbasis digital. Artinya, pengelola bisa memaksimalkan konsep manajemen digital. Untuk itu, kualitas manajemen dan pelayanannya perlu peningkatan,” ujarnya.

Dia mengharapkan masyarakat atau pelaku wisata bisa membaca peluang. Sektor pariwisata perlu dikeroyok secara bersama. “Pembenahan dan peningkatan sangat dibutuhkan terutama manajemen, kelembagaan dan SDM,” ulasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Homestay Kota Bukittinggi, Muhammad Subari, menjelaskan sebelum pandemi Covid-19, tingkat hunian homestay mengalami peningkatan. Jumlah homestay di Bukittinggi bertambah disebabkan keterbatasan kamar hotel dan cita rasa wisatawan yang mulai bergeser dari cara menginap di hotel ke homestay.

“Kamar di homestay maksimum enam kamar. Jumlah homestay di Bukittinggi yang telah terdaftar di Asosiasi Homestay Bukittinggi sebanyak 54 buah. Saat ini, aturan baru tentang bagaimana homestay, jumlah kamar dan sebagainya belum ada,” ujar Subari.

Menurut Subari, peningkatan kompetensi pengelola homestay dapat mengedepankan sapta pesona dan melengkapi amenitas sesuai standar. Pengelola homestay harus bersinergi dengan pelaku pariwisata untuk pengembangan produk homestay dan promosi.

“Khusus selama masa pandemi, tingkat hunian berkurang. Keluhan dari pengelola rata-rata sama. Homestay juga sudah melaksanakan protokol kesehatan Covid-19. Kendala utama dari homestay saat ini adalah jumlah tamu atau hunian,” ujarnya.

Baca Juga: Ada Sekolah Petani Cabai di Payakumbuh, Hasil Panennya Diharapkan Bisa Buat Masakan Rendang

Soal saran Disparpora, promosi melalui media sosial sudah dilakukan. Sekarang, kata dia, homestay sedang menggunakan media “offline” berhubungan langsung dengan travel agent dan pelaku pariwisata lain.

“Konsep digital sudah dilakukan. Pengurus juga telah melaksanakan pelatihan-pelatihan dan lebih memfokuskan kepada pengembangan.” [pkt]

Baca Juga

ABBWI 2024: Sumbar Raih 2 Penghargaan Nasional, Bukitinggi Juara 1 di Sumatera
ABBWI 2024: Sumbar Raih 2 Penghargaan Nasional, Bukitinggi Juara 1 di Sumatera
Sumbar masih Kekurangan Hotel Mendukung Pariwisata, Gubernur Mahyeldi Undang Investor
Sumbar masih Kekurangan Hotel Mendukung Pariwisata, Gubernur Mahyeldi Undang Investor
Kunjungan Wisatawan ke Sumbar di 2024 Lampaui Target, hingga Oktober telah 14 Juta
Kunjungan Wisatawan ke Sumbar di 2024 Lampaui Target, hingga Oktober telah 14 Juta
Daerah Diminta Perbanyak Atraksi Budaya untuk Tingkatkan Kunjungan Wisman ke Sumbar
Daerah Diminta Perbanyak Atraksi Budaya untuk Tingkatkan Kunjungan Wisman ke Sumbar
Pembangunan Tahap 1 Menara Turyapada Rampung, Tingginya Kalahkan 5 Tower Terkenal Dunia
Pembangunan Tahap 1 Menara Turyapada Rampung, Tingginya Kalahkan 5 Tower Terkenal Dunia
Kunjungi Desa Wisata Amping Parak, Mahyeldi Dukung Pokdarwis Kembangkan Pariwisata
Kunjungi Desa Wisata Amping Parak, Mahyeldi Dukung Pokdarwis Kembangkan Pariwisata