Padangkita.com - Besok, Sabtu (23/09/2017) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Sumatera Barat akan mengalami fenomena Equinox.
Menurut BMKG, Equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana Matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
Sebelumnya, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Pariaman, Budi Samiaji mengatakan pada 23 September mendatang fenomena equinox atau garis edar matahari berada di ekuator di Sumbar.
“Pada 23 September kembali fenomena equinox atau garis edar matahari berada di ekuator di Sumbar,” ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Pariaman, Budi Samiaji, Jumat (8/9/2017) silam.
Budi menyebut, fenomena itu berpotensi berdampak secara kecuacaan hingga kategori ekstrim di wilayah Sumatera Barat.
“Kita prediksi ada peningkatan penguapan, sehingga berdampak pada peningkatan potensi hujan di wilayah Sumatera Barat. Jika fenomena ini dibarengi dengan gangguan cuaca lainnya, maka bisa berpotensi terjadinya cuaca ekstrem,” ungkap Budi.
Sebelumnya pada 20-21 Maret 2017, sejumlah daerah di Sumbar terdampak fenomena equinox yang mengakibatkan suhu hingga 36 derjat celsius.
Namun, Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab/basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sdg memasuki masa/periode transisi/pancaroba. Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisicuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.
Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang.