Istanbul, Padangkita.com - Turki mengumumkan telah menemukan pusat cadangan gas sebesar 320 miliar meter kubik di sumur Tuna-1 sekitar 100 mil laut di pantai utara Turki di Laut Hitam. Cadangan gas yang baru ditemukan tersebut diklaim menjadi yang tersebar dalam sejarah.
Cadangan gas alam di sumur Tuna-1 yang kemudian diberi nama Ladang Gas Sakarya, sesuai nama Provinsi Turki di dekat lokasi penemuan tersebut, diharapkan dapat beroperasi dan siap digunakan untuk kebutuhan publik pada 2023, bersamaan dengan hari jadi Republik Turki ke-100.
Penemuan cadangan gas tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada 21 Agustus 2020 sebagai salah satu capaian di tengah upaya Turki mengurangi ketergantungan energi dari negara lain, dan nantinya dapat membuat Turki menjadi salah satu eksportir energi di dunia.
Presiden Erdogan memberikan selamat bagi para pejabat dan pekerja yang telah membantu tercapainya penemuan bersejarah itu.
Kapal Pengebor Fatih merupakan kapal pengebor nasional Turki yang juga mempekerjakan tenaga ahli dari berbagai negara sahabat, salah satunya Indonesia.
Dari penemuan tersebut, seperti yang dikabarkan KJRI Istanbul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/8/2020), terdapat delapan pemuda Indonesia yang turut andil.
Kedelapan warga negara Indonesia (WNI) itu bekerja di Kapal Pengebor Minyak Turki, Fatih dan berlayar bersama kapal pengebor minyak Turki pada 29 Mei lalu dari Istanbul.
Baca juga: Putra Sulung Presiden Brasil Positif Terinfeksi Covid-19
"Tak banyak yang berpengalaman di bidang wireline drilling, itulah kenapa kami dipekerjakan di sini dan melatih tenaga lokal," kata Beni Kusuma Atmaja (30), alumni Teknik Fisika ITB yang menjadi insinyur dalam wireline drilling di kapal Fatih.
Bersama Beni, ada tujuh putera lainnya Indonesia yang ikut dalam penemuan cadangan gas Turki tersebut, antara lain Dian Suluh Priambodo (33) lulusan D3 Teknik Instrumentasi dan Elektronika Migas STT Migas Balik Papan, Hardiyan (42) lulusan D3 Politeknik Manufacture ITB Bandung, Ravi Mudiatmoko (42) dari Politeknik Elektronika ITS Surabaya.
Ravi Mudiatmoko adalah tenaga ahli pengeboran Indonesia yang bekerja di Turkiye Petrolery Offshore Technology Center, yakni anak perusahaan Turkiye Petroleri, yang merupakan perusahaan minyak pertama dan pemain penting dalam perekonomian Turki.
"Kontribusi delapan pemuda Indonesia ini tentunya patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi anak muda Indonesia untuk terus berprestasi dan menuntut ilmu setinggi-tingginya," kata Konsul Jenderal RI Istanbul Imam As'ari.
Konjen As'ari juga menambahkan, sudah menjadi komitmen KJRI Istanbul untuk mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja sektor formal dan pekerja ahli Indonesia di Turki.
"Masuknya kedelapan pemuda Indonesia itu membuktikan Indonesia mampu bersaing di pasar tenaga kerja teknologi tinggi di dunia," ujar dia. [*/try]