Padi Sistem Jarwo di Bukittinggi Dinilai Berhasil, Bibit Segera Dilabel dan Dibagi ke Semua Petani

Bukittinggi, Padangkita.com - Hasil panen padi yang ditanam dengan menggunakan sistem Jajar Legowo (Jarwo) oleh Kelompok Tani (Keltan) Lubuak Basuik, Kelurahan Campago Guguak Bulek, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), Bukittinggi bakal dijadikan benih berlabel yang nantinya akan disebarkan ke semua petani di Bukittinggi.

"Kelompok Tani Lubuak Basuik ini menanam padi sistem jarwo mulai 9 April 2020 lalu, dan panen Selasa (18/08/2020). Hasil dari panen ini, akan kita ambil untuk diuji di labor. Setelah lulus hasil uji labor, akan keluar benih berlabel biru berupa Benih Sebar (BR). Ini yang akan dibagikan kepada petani atau poktan yang ada di Bukittinggi,” kata Ismail Djohar, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi saat panen perdana sistem jarwo, sekaligus penangkaran jabal benih padi 2020 di Kelurahan Guguak Bulek, Selasa (18/08/2020).

Ismail Djohar menjelaskan, untuk Bukittinggi khususnya di Kelurahan Campago Guguak Bulek, telah mulai melaksanakan tanam padi sistem jarwo.

Sistem jarwo super ini mempermudah petani dalam proses penanaman serta lebih memberikan keuntungan dibanding dengan penanaman padi biasa. Dalam prosesnya, kata Ismail, dibantu dengan memberikan pupuk dan bibit.

Panen perdana sistem jarwo sekaligus penangkaran jabal benih padi 2020 di Kelurahan Guguak Bulek ini dihadiri Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias dan Ketua TP PKK Yesi Ramlan, asisten dan OPD terkait lainnya.

Baca juga: Ustaz Positif Covid-19 di Bukittinggi Meninggal Dunia, Suami dari Hakim PA yang Lebih Dulu Meninggal

Ramlan Nurmatias, mengapresiasi inovasi pertanian di Kota Bukittinggi tersebut. "Berbagai upaya dan sistem dilakukan, bagaimana mendorong kelompok tani di Bukittinggi terus berkembang, salah satunya dengan menanam padi sistem jarwo ini. Selain itu, untuk meratakan semangat bidang pertanian ini, benihnya akan disebar ke seluruh poktan di Bukittinggi," ujar Ramlan.

Dia menjelaskan, Bukittinggi sebagai kota memang bukan daerah pertanian. Kebutuhan warga belum tercukupi oleh produksi pertanian Kota Bukittinggi. Namun, pemerintah tetap mengupayakan, bagaimana mengusahakan produksi pertanian dapat terus berkembang, dengan tujuan menghidupkan roda perekonomian warga yang bekerja sebagai petani.

"Ini yang kita terus upayakan,” tukas Ramlan. [agg/pkt]


Baca berita Bukittinggi terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Di Muskomwil I APEKSI, Wali Kota Padang Jajaki Promosi Daerah dan Kolaborasi Antar Kota
Di Muskomwil I APEKSI, Wali Kota Padang Jajaki Promosi Daerah dan Kolaborasi Antar Kota
Pertahankan dan Kembangkan Sawah, Sumbar dan Petani Berpotensi Dapat Insentif Menarik
Pertahankan dan Kembangkan Sawah, Sumbar dan Petani Berpotensi Dapat Insentif Menarik
Profil Prof. Silfia Hanani, Akademisi Visioner dari UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
Profil Prof. Silfia Hanani, Akademisi Visioner dari UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
BPJS Ketenagakerjaan Bukittinggi Panggil 26 Perusahaan Terkait Kepatuhan
BPJS Ketenagakerjaan Bukittinggi Panggil 26 Perusahaan Terkait Kepatuhan
Sumbar Jangan Jadi Penonton, Mahyeldi Usul Bentuk Lembaga Ketahanan Pangan di Nagari
Sumbar Jangan Jadi Penonton, Mahyeldi Usul Bentuk Lembaga Ketahanan Pangan di Nagari
Produksi GKP Tahun 2024 di Pariaman Capai 21.498 Ton, Meningkat Dibanding Tahun 2023
Produksi GKP Tahun 2024 di Pariaman Capai 21.498 Ton, Meningkat Dibanding Tahun 2023