Potensi Hujan Rendah, 11 Titik Panas Masih Terpantau di Sumbar

Potensi Hujan Rendah, 11 Titik Panas Masih Terpantau di Sumbar

Peta potensi kemudahan terjadinya kebakaran di tinjau dari analisa parameter cuaca. sumber;BMKG Padang Pariaman

Image Attachment

Peta potensi kemudahan terjadinya kebakaran di tinjau dari analisa parameter cuaca. sumber;BMKG Padang Pariaman

Padangkita.com - Potensi hujan rendah masih berlangsung di Sumatera Barat. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada 24 Juli ini, pola – pola cuaca untuk terjadinya hujan secara massal belum terbentuk. Sehingga wilayah Sumbar masih didominasi kondisi cerah hingga cerah berawan, dengan kondisi angin bertiup dari tenggara hingga barat. Sementara kecepatan tidak terlalu kencang berkisar 10-18 km/jam, dengan suhu maksimum tercatat dibeberapa wilayah Sumatera mencapai 34 Celsius, sementara Sumatera Barat masih berkisar 32 Celsius, sesuai pengamatan 23 Juli 2017.

“ Potensi untuk terjadinya hujan hanya bersifat lokal terutama diwilayah sebagian kecil Kab Solok,Sebagian kecil Agam bag timur,sebagian Padang Panjang,sebagian kecil Solok Selatan dan Mentawai “ ujar Budi Samiaji, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Pariaman, Senin (24/07/2017).

Dengan minimnya potensi curah hujan, potensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan di wilayah Sumbar dinyatakan dalam kategori “Sangat Mudah“, terutama di Kabupaten Limapuluh Kota (Kapur IX), Dharmasraya, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Solok Selatan bagian timur, Pasaman bagian timur dan utara, serta Sijunjung bagian timur.

“ Dari peta sebaran partikel atau trayektori konsentrasi partikel yang diduga asap berada diwilayah Lima Puluh Kota dan Pasaman bag timur, untuk wilayah lain seperti Padang,Solok,Padang Pariaman,Kota Pariaman,Pesisir Selatan kondisi udara terpantau mulai sedikit kabur dengan jarak pandang berkisar 5000-7000 meter. Namun hal ini masih dalam batas "normal" “ ulas Budi.

Tidak hanya di Sumbar, sejumlah provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, BMKG menyebut terjadi peningkatan titik panas atau hotspot. Dengan melihat kondisi pergerakan angin, Sumatera Barat akan menerima dampak, jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di provinsi-provinsi tersebut.

Sementara itu Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sumbar, R.Pagarnegara menyebut, hari ini terpantau 11 titik panas yang tersebar di empat Kabupaten, yaitu di Kabupaten Dharmasraya 2 titik, Limapuluh Kota 7 titik, Pesisir Selatan 2 titik, dengan tingkat kepercayaan 70 hingga 100 persen. Sebelumnya pada 21 Juli 2017, terpantau 13 titik panas.

“ Berdasarkan data dari Lapan yang kita terima hari ini, ada 11 titik panas. Namun tingkat kepercayaannya berbedabeda. Ada tingkat kepercayaan 60-70 persen, 80-100 persen, dan 70-80 persen “ ujarnya kepada Padangkita.com.

Tags:

Baca Juga

Pariwisata dan Krisis Iklim: Dampak Kawasan Wisata Alam Terhadap Lingkungan
Pariwisata dan Krisis Iklim: Dampak Kawasan Wisata Alam Terhadap Lingkungan
Kota Pariaman Raih Penghargaan Pembina Program Kampung Iklim dari Kementerian LHK
Kota Pariaman Raih Penghargaan Pembina Program Kampung Iklim dari Kementerian LHK
Berita Padang terbaru - berita sumbar terbaru: hari tanpa bayangan
Hari Ini Sumatra Barat Akan Alami Hari Tanpa Bayangan
Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Padang Pariaman Berhenti Melaut
Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Padang Pariaman Berhenti Melaut
BMKG Sumbar Imbau Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi
BMKG Sumbar Imbau Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi
Potensi Cuaca Sumbar Hingga Akhir November
Potensi Cuaca Sumbar Hingga Akhir November