Padang, Padangkita.com – Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Padang Panjang, Mamuri menyebutkan, adanya objek-objek astronomi dapat berpotensi mengacaukan proses pengamatan hilal untuk menentukan Iduladha 1441 H.
Beberapa contoh objek astronomi tersebut, dapat berupa planet, seperti Venus, Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek astronomi ini, kemudian berpotensi menjadikan petugas pengamat menganggapnya sebagai hilal.
“Keberadaan objek-objek astronomi tersebut berpotensi mengacaukan proses pengamatan rukyat hilal,” kata Mamuri, Selasa (21/7/2020).
Maka dari itu, kata Mamuri, dalam perencanaan rukyat hilal sangat perlu memperkirakan objek-objek astronomi selain hilal. Dan juga, matahari yang posisinya berdekatan dengan bulan serta kecerlangan tidak berbeda jauh dengan hilal atau lebih cerlang daripada hilal.
Meski demikian, lanjut dia, Sore ini sejak matahari terbenam hingga bulan terbenam, tidak ada objek astronomi lain yang posisinya terpantau kurang daripada 5o dari bulan. Sehingga, pengamatan secara keseluruhan diperkirakan akan lancar.
Baca juga: BMKG dan Kanwil Kemenag Sumbar Amati Hilal Iduladha 1441 H di Gedung Kebudayaan
Untuk wilayah Sumatra Barat, kata Mamuri, pihaknya sore ini sekira pukul 16.30 WIB, bersama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar, akan melakukan pengamatan di Gedung Kebudayaan. Menurut Mamuri, untuk wilayah Sumstra Barat, matahari terbenam konjungsi terjadi pada hari Selasa pukul 00:35 WIB.
Sedangkan, matahari terbenam yang paling awal itu di daerah Padang Aro dan Sungai Dareh yakni pada pukul 18.23 WIB. Dan paling lama di daerah Simpang Ampek pada pukul 18.31 WIB. Konjungsi geosentrik atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat bumi. (and/pkt)