Padang, Padangkita.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) menutup fasilitas yang jadi pusat karantina. Saat ini, hanya tinggal satu fasilitas yang aktif sebagai tempat karantina, yakni gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumbar.
"Untuk penghematan, (tempat) karantina tinggal satu di BPSDM untuk 200 orang. Karantina yang lain ditutup sementara dan sewaktu-waktu dapat dibuka kembali jika dibutuhkan," ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Jumat (3/7/2020).
Gedung BPSDM dipergunakan khusus untuk karantina pasien positif Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Sebelumnya Pemprov membuka sejumlah fasilitas (gedung) sebagai tempat karantina dengan total 1.000 lebih ruang karantina. Fasilitas karantina itu terdapat di Payakumbuh, Padang Panjang, Agam, Bukittinggi, dan sejumlah fasilitas di Padang.
“Bapelkes, Balai Pertanian, Kemenag, juga ditutup sementara. Semuanya standby, siap dibuka lagi kalau dibutuhkan,” ujar Irwan.
Ditutupnya fasilitas pusat karantina tersebut tak lepas dari peningkatan jumlah pasien yang sembuh dari hari ke hari. Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sumbar telah mencapai 622 orang, atau 81,8 persen dari total 760 orang positif. Dari kasus yang aktif itu, tinggal 50 orang yang dirawat di rumah sakit, dan 57 orang menjalani isolasi.
“Kita senang pasien ODP dan OTG sudah banyak yang sembuh tidak ada lagi yang dikarantina. Yang positif (bergejala) ringan pun ternyata sudah bisa dengan satu tempat saja yaitu di BPSDM Gadut Padang,” tutur Irwan.
Selain itu, kosongnya sejumlah fasilitas karantina itu juga disebabkan oleh masifnya tes cepat dan tes PCR terhadap warga Sumbar dan warga yang baru masuk ke Sumbar. Jika hasilnya negatif, warga itu bisa dipebolehkan pulang dengan menerapkan karantina mandiri. Sebelumnya, semua warga yang masuk Sumbar wajib masuk pusat karantina selama 14 hari.
"Dengan tes PCR yang berjalan efektif mendeteksi pasien positif Covid-19 dan ‘tracing’ berjalan, maka ODP dan OTG yang dikarantina terus berkurang. OTG dan ODP yang pulang kampung sudah tidak banyak lagi, dan walaupun ada langsung kita swab sehingga tidak perlu karantina," kata Irwan.
Ditegaskan, meski telah ditutup, fasilitas-fasilitas yang sebelumnya menjadi pusat karantina itu bisa dibuka kembali jika suatu saat memang diperlukan.
Sementara itu, dari laporan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, jumlah warga Sumbar dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 9.833 orang dengan rincian 178 orang isolasi mandiri dan selesai pemantauan 9.655 orang.
Warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah sebanyak 1.355 orang dengan rincian 20 dirawat dan 1.335 orang telah dipulangkan. [mfz/pkt]