Padangkita.com - Sumatera Barat kembali meraih penghargaan tertinggi di bidang kependudukan tahun 2017.
Untuk diketahui, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, menjadi satu-satunya gubernur di Indonesia yang menerima Satya Lencana Pembangunan Bidang Kependudukan tahun 2017 dari Presiden RI.
Kepala Biro Humas Pemprov Sumatera Barat, Jasman Rizal mengatakan, keputusan ini ditetapkan melalui KEPPRES RI No. 59/ TK TAHUN 2017, tanggal 21 Juni 2017, tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan.
"Gubernur Sumatera Barat menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Kependudukan tahun 2017 dari Presiden RI," dalam rilis yang diterima Padangkita.com, Sabtu (15/07/2017).
Satya Lencana Pembangunan Bidang Kependudukan adalah penghargaan tertinggi di bidang kependudukan dari Presiden Indonesia atas dedikasi membangun kualitas hidup masyarakat dengan menyukseskan program kependudukan sesuai kearifan lokal.
Kemudian penerbitan kebijakan, alokasi anggaran dan penyediaan sarana dan prasarana KB, pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam pembangunan keluarga sejahtera melalui kelompok UPPKS, sehingga tercapai TFR 2,6 % dan laju pengendalian penduduk 1.33%.
“Penyematan tanda kehornatan diserahkan oleh Menko Puan Maharani atas nama Presiden tanggal 15 Juli 2017 di Bandar Lampung,” tukasnya.
Pengamat demografi dari Universitas Andalas Elfindri mengatakan, Satya Lencana Pembangunan Bidang Kependudukan sangat lucu ketika angka kelahiran di Indonesia konstan semenjak tahun 2000 yakni sebesar 2,6, artinya dibawah angka tidak terpenuhi sebesar 12 persen.
Sebagai akibat ini, jelasnya, jumlah penduduk tahun 2045 diproyeksikan akan manjadi 335 juta, bertambah sebanyak swkitar 79 juta semenjak 2015.
“Karena pernah jadi ketua koalisi kependudukan, Sumbar hanya bisa menyelesaikan dalam tatanan dokumen perencanaan, namun tidak dalam anggaran dan program,” ujar Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas ini.
Dia mengaku tidak tahu apakah ada data mutakhir yang memperlihatkan kinerja kependudukan Sumatera Barat lebih baik lagi.
Peringatan puncak Harganas XXIV yang berlangsung di Stadion Sumpah Pemuda Provinsi Lampung ini, mengangkat tema “Dengan Harganas Kita Bangun Karakter Bangsa melalui Keluarga yang Berketahanan."
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, menekankan pentingnya arti keluarga dalam kehidupan pada puncak peringatan hari keluarga nasional (HARGANAS) XXIV di Provinsi Lampung. “Peringatan hari keluarga nasional menjadi wadah untuk mengingattkan kembali akan pentingnya arti keluarga bagi kita semua," tutur Puan.
Tema ini, menurut Menko PMK, berkaitan dengan peran keluarga yang menjadi wahana utama dalam pembangunan karakter bangsa. Keluarga yang berketahanan dan sejahtera adalah keluarga yang memiliki ketangguhan dan kemampuan secara sosial, ekonomi, dan budaya. Sehingga kehidupan keluarga dapat hidup mandiri, sejahtera, dan bahagia.
Menurut Menko PMK, Pembangunan yang saat ini dilakukan bukan hanya di lakukan di infastruktur saja tetapi juga membangun sumber daya manusia. "SDM Indonesia bukan hanya dalam internal namun harus bisa berkompetisi ranah di Internasional," paparnya lagi. "Di mulai dari keluarga, bagaimana menjaga keluarga untuk dapat berpikir positif dilingkungannya, dan bermanfaat bagi lingkungannya. Untuk itu, di perlukan sinergi dari pemerintah daerah dan pusat."
Dijelaskannya, Perluasan cakupan Program Keluarga Harapan (PKH) dari 2,7 juta di tahun 2014 menjadi sekitar 10 juta di tahun 2018, memperlihatkan besarnya komitmen Pemerintah dalam pembangunan keluarga. Memberi masa depan yang lebih cerah, menciptakan manusia Indonesia yang semakin berkualitas.
“Dalam peringatan Harganas saya mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk mewujudkan keluarga yang berkumpul, keluarga yang berinteraksi, keluarga yang melindungi, dan keluarga yang peduli. Saya berharap kesadaran kita akan arti penting keluarga tidak hanya di saat Hari Keluarga Nasional saja, melainkan terus menerus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari," tutup Puan.