Rektor UBH: Wisuda 2020 Tetap Daring, Bagi yang Menolak Tunggu Saja 2021

Tafdil Husni

Prof. Tafdil Husni. [Foto: Aidil Sikumbang]

Padang, Padangkita.com – Universitas Bung Hatta (UBH) tetap akan melaksanakan wisuda secara online atau daring. Sebab, hal itu sudah jadi keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).

“(Wisuda daring) ini kan keputusan Menteri (Mendikbud) dan Dirjen Dikti, tidak mungkin kita tidak ikuti perintah Menteri ini,” kata Rektor UBH Tafdil Husni kepada Padangkita.com, melalui sambungan telepon, Jumat (19/6/2020).

Ia menyatakan tak mungkin mengikuti permintaan calon wisudawan yang tetap ingin diwisuda secara biasa, tatap muka. Sebab, kata Tafdil, selain memang sudah diputuskan Menteri dan Dirjen Dikti, wisuda secara tatap muka sangat berisiko yang akan menjadi tanggung jawab bersama.

Digambarkan Tafdil kalau wisuda tatap muka, seandainya salah satu saja dari peserta atau undangan wisuda dinyatakan positif Covid-19, yang pertama harus dilakukan tentu tes swab massal dan karantina. Sementara biaya untuk melakukan tes swab itu sendiri sangat mahal.

“Jika kita langgar aturan dari Menteri ini, kalau sempat salah satu saja yang terpapar Covid-19, harus swab semuanya. Itu biayanya tanggung sendiri. Kita kan tidak tahu siapa yang positif dan negatif,” ucapnya.

Soal tetap ada calon wisudawan yang tidak ingin diwisuda secara daring sampai ada yang membuat petisi, Tafdil menyerahkan sepenuhnya kepada calon wisudawan itu sendiri. Jika tetap ingin diwisuda secara tatap muka, maka kata Tafdil, setidaknya harus menunggu hingga tahun 2021.

Baca juga: Sejumlah Calon Wisudawan UBH Menolak Diwisuda Daring, Buat Petisi Ini Alasan Penolakan Mereka

Soalnya, lanjut dia, setiap kegiatan akademik dan non-akademik harus dilakukan secara daring. Otomatis, jika ingin melaksanakan wisuda seperti biasa harus menunggu keputusan lebih lanjut dari Kemendikbud.

“Kita harus mematuhi itu jika tidak ingin kampus menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Jika tidak mau wisuda daring, tunggu setelah Desember, dan kita tunggu juga aturan terbaru dari atas seperti apa,” ujar Tafdil.

Soal tuntutan agar uang biaya wisuda yang sudah disetor agar dikembalikan, kata Tafdil, hal itu pasti dipenuhi. Namun, lanjut dia, tidak semua dikembalikan, karena ada biaya pencetakan ijazah dan biaya-biaya lainnya yang timbul akibat wisuda daring.

“Kita juga tidak akan merugikan wisudawan. Namun, secara daring ini bukan berarti tidak ada biaya, biayanya ada tetapi tidak sebesar wisuda secara langsung. Kita hitung, sisanya kita kembalikanlah,” tutur Tafdil.

Dia berharap, calon wisudawan yang akan diwisuda dapat bersabar. Sebab, mengenai hal itu pihaknya masih melakukan pembahasan. Jika telah ada keputusan, pasti akan disampaikan secara tertulis kepada seluruh wisudawan.

Wisuda Daring Desember 2020

Sebelumnya UBH telah berencana untuk melaksanakan wisuda secara tatap muka pada bulan April 2020. Dengan segala persiapan, telah diputuskan acara wisuda digelar pada 18 dan 19 April 2020.

Namun karena adanya Covid-19, segala kegiatan kampus ditunda hingga bulan Agustus.

“Dulukan Bung Hatta (UBH) berencana melaksanakannya bulan April, sudah ada persiapannya. Tahu-tahu sudah tidak boleh dan diundur hingga Agus (Agustus), kini sudah ada pengumuman Menteri (ditunda lagi) sampai Desember,” kata Tafdil.

Selain ditunda hingga bulan Desember, pemerintah juga menganjurkan semua aktivitas akademik dilaksanakan secara daring termasuk wisuda. “Kita harus patuhi itu.” [mfz/pkt]


Baca berita Padang terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Resmi Ditutup, 20 Barista Muda Siap Berwirausaha
Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Resmi Ditutup, 20 Barista Muda Siap Berwirausaha
Puluhan Napi Lapas Kelas IIB Pariaman Terima Ijazah setelah Lulus 'Sekolah di Balik Jeruji'
Puluhan Napi Lapas Kelas IIB Pariaman Terima Ijazah setelah Lulus 'Sekolah di Balik Jeruji'
Warga Sipora Selatan Sampaikan Aspirasi, Mahyeldi Janjikan Perbaikan
Warga Sipora Selatan Sampaikan Aspirasi, Mahyeldi Janjikan Perbaikan
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
6 Tahun Program Saga Saja, Pemko Pariaman telah Kuliahkan 380 Anak Keluarga Kurang Mampu
6 Tahun Program Saga Saja, Pemko Pariaman telah Kuliahkan 380 Anak Keluarga Kurang Mampu
Kualitas Pendidikan Masih Timpang, Tantangan Berat Menteri yang Baru
Kualitas Pendidikan Masih Timpang, Tantangan Berat Menteri yang Baru