LIPI Temukan Katak Mini Seukuran Uang Koin Jenis Baru di Bagian Selatan Sumatra

Katak Mini Jenis Baru

Micryletta sumatrana, Katak Mini Jenis Baru ditemukan di bagian Selatan Sumatra. [Foto: Dok. LIPI]

Jakarta, Padangkita.com - Sejumlah peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali menemukan katak jenis baru di bagian selatan pulau Sumatera. Katak tersebut diberi nama Micryletta sumatrana.

Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Amir Hamidy menyebut, katak tersebut tergolong katak mini dengan panjang lebih kurang seukuran uang logam Rp1000.

“Katak jantan hanya memiliki tubuh 17,4 milimeter, sedangkan betinanya berukuran 22,8 milimeter,” jelas Amir, dilansir dari laman resmi LIPI, Senin (15/6/2020).

Menurut Amir, sejauh ini, habitat katak tersebut hanya ditemukan di kawasan Hutan Harapan Jambi dan Sumatera Selatan serta di suaka margasatwa Gumai Pesamah, Sumatera Selatan.

“Meski demikian, masih terdapat kemungkinan bahwa katak mini Micryletta sumatrana juga hidup di daerah dataran rendah lainnya di selatan Sumatera,”

Ia menjelaskan, katak mini tersebut juga memiliki ciri morfologi bagian punggung (dorsal) yang berwarna coklat keemasan dengan sedikit bintik-bintik gelap.

“Bagian perut atau ventral berwarna cokelat gelap disertai corak berwarna putih krem,” katanya.

Baca juga: Kominfo dan Google Siap Luncurkan Data Center di Indonesia 24 Juni

Setelah penelitian terhadap DNA dilakukan, Amir menemukan Micryletta sumatrana lebih menyerupai katak yang ada di Vietnam.

“Bahkan perbedaan DNA-nya sudah mencapai level beda jenis. Sehingga secara ilmiah ini dapat dipertanggungjawabkan sebagai jenis baru,” tutur Amir.

Berdasarkan ciri morfologi katak mini jenis baru ini, kata Amir, menjadi ciri atau pembeda utama dengan sesama anggota katak marga Micryletta lainnya. Baik dengan jenis Micryletta inornata yang dapat ditemukan di bagian utara Sumatera (Medan, Aceh) ataupun jenis Micryletta lainnya yang tersebar di kawasan India, Indochina, dan Taiwan.

“Selain itu, bagian samping kepala dari jenis baru ini berwarna coklat gelap dengan bintik-bintik putih-krem di bibir dan wilayah tengah atau tympanum. Jika tungkai belakang diluruskan, bagian artikulasi tibiotarsal dapat mencapai depan mata,” ungkap Amir.

Perbedaan mencolok, jelas Amir, pertama kali terlihat dari pola sentral antara katak mini Micryletta sumatrana dengan katak Micryletta yang hidup di utara Sumatera.

“Terdapat pola menyerupai batik atau jaring pada bagian perut katak yang ditemukan di selatan Sumatera. Sedangkan katak yang ada di utara Sumatera tidak memiliki pola tersebut," terang Amir. [*/try]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Tags:

Baca Juga

Unand-IGF Polandia Kerja Sama Penelitian Geofisika dan Atmosfer lewat Pengembangan BAM-Net
Unand-IGF Polandia Kerja Sama Penelitian Geofisika dan Atmosfer lewat Pengembangan BAM-Net
Ketua DPD RI Dukung Gagasan Luhut Dorong Prabowo Perkuat Riset
Ketua DPD RI Dukung Gagasan Luhut Dorong Prabowo Perkuat Riset
Benarkah Stres Bisa Mengganggu Kesehatan Lambung?
Benarkah Stres Bisa Mengganggu Kesehatan Lambung?
Populasi Satwa Liar menurun
WWF: 70 Persen Populasi Satwa Liar Menurun dalam Waktu Kurang dari 50 Tahun
Happy hypoxia covid-19
Happy Hypoxia, Kondisi Pasien Covid-19 yang Bisa Sebabkan Kematian Mendadak
Hewan Paling Rentan Covid-19
Waspada, Hasil Studi Terbaru Sebut Hewan Ini Paling Rentan Terinfeksi Covid-19