Simpang Empat, Padangkita.com – Kepala Dinas Sosial Pasaman Barat (Pasbar) Yonnisal mengaku kewalahan setiap hari didatangi warga yang ingin mendapatkan bantuan sosial (bansos). Sebelumnya, puluhan emak-emak juga sempat menyerbu kantor Dinas Sosial Pasbar, meminta dimasukkan dalam daftar penerima bansos.
“Ini yang menjadi masalah. Ada statement Bapak Presiden yang mengatakan, apabila ada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan agar melapor. Sementara kondisi setiap daerah itu berbeda, terlebih di Pasbar, lebih besar jumlah warga kurang mampu dibandingkan keluarga yang mampu,” ungkap Yonnisal ketika berdialog dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Emma Yohanna di kantor bupati Pasbar, Rabu (9/6/2020).
Sejauh ini, kata Yonnisal, Pemkab Pasbar telah berupaya mengatasi masalah bansos dengan berbagai upaya, tetapi hingga saat ini tetap belum selesai.
“Sudah diupayakan, walaupun belum sepenuhnya aspirasi dan keinginan masyarakat itu terpenuhi,” kata Yonnisal.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Perhubungan, Rizaldi juga menyampakan sejumlah masalah di Pasbar akibat Covid-19. Banyak perusahaan merugi, seperti perusahaan angkutan travel dan tukang ojek.
“Ada sekitar 700 orang yang sudah kita data yang terdiri dari para sopir angkutan umum, travel, agen dan tukang ojek. Mereka sangat berharap adanya bantuan, karena usaha yang mereka jalani tak mencukupi untuk menutupi kebutuhan,” kata Rizaldi.
Baca juga: 32 Petugas dan Warga Binaan Lapas Negatif Covid-19, Seorang PDP di Pasbar Meninggal Dunia
Menanggapi masalah yang disampaikan kepala dinas tersebut, Emma Yohanna meminta agar dibuatkan proposal untuk disampaikannya kepada menteri terkait .
“Nanti kita akan lihat apakah memungkinkan Pasbar untuk mendapatkan bantuan, kita tahu sendiri Indonesia luas. Namun, kami akan menyampaikannya kepada kementerian terkait,” janji Emma. [rom/pkt]