Padangkita.com - Korea Selatan (Korsel) kembali menuai pujian dalam upaya penanganan dan pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Negara gingseng itu baru saja menuntaskan gelaran pemilihan umum (Pemilu) legislatif di tengah pandemi. Meski demikian tidak ada catatan penambahan kasus harian usai Pemilu tersebut dilaksanakan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M.Tito Karnavian mengatakan kunci keberhasilan Korsel dalam pelaksanaan pemilu legislatif tersebut adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Hal ini disampaikan Tito usai menerima kunjungan Duta Besar Korsel untuk Indonesia Kim Chang Beom di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (8/6/2020).
Diterangkan Tito, dalam kunjungan tersebut keduanya membicarakan pelaksanaan pemilu legislatif di Korsel yang berjalan lancar di tengah pandemi Covid-19.
"Berlangsung aman tanpa ada ledakan kasus Covid-19. Ini belajar dari Korea Selatan," kata Tito dalam keterangan tertulisnya.
Tito mengatakan, selama pelaksanaan pemilu tersebut, Pemerintah Korsel telah mengatur secara rinci penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Nihil Kasus Aktif Covid-19, Selandia Baru Siap Cabut Lockdown
Menurutnya, Pemerintah Korsel membedakan penerapan protokol kesehatan bagi pasien positif Covid-19, orang yang sedang menjalani karantina, dan masyarakat yang sehat.
Pemilih yang berstatus pasien positif Covid-19 diwajibkan mengenakan alat pelindung diri lengkap dengan baju hazmat.
Sementara pemilih lainnya hanya diwajibkan mengenakan masker, sarung tangan, serta pelindung wajah.
Meski Korsel pernah diposisi tertinggi kasus pandemi Covid-19 setelah Cina, kata Tito, negara itu tetap menyelenggarakan pemilu sesuai jadwal.
"Hasilnya sangat menarik," kata Tito.
Ia menjelaskan, Pemilu 15 April 2020 di Korsel mendapat partisipasi publik tertinggi sejak Pemilu 1962, yakni mencapai 62,2 persen. Sedangkan pemilu sebelumnya tingkat partisipasi publik 58 persen.
Menurut Tito, langkah inilah yang dapat dicontoh penyelenggara pemilihan umum di Indonesia, khususnya Pilkada Serentak yang dijadwalkan terlaksana Desember mendatang.
"Beliau (Kim Chang Beom) membuka bila kemudian Bawaslu dan KPU, ingin mendapatkan pengalaman dari KPU Korsel, beliau siap untuk memfasilitasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Tito menyatakan, para pemilih dalam Pilkada 2020 nanti akan mengenakan masker dan sarung tangan saat proses pencoblosan.
"Alat protektif, APD digunakan untuk yang positif dan karantina," tuturnya. [*/try]