Denpasar, Padangkita.com - Provinsi Bali menjadi sorotan dunia dalam upayanya menangani dan menekan kasus virus Corona atau Covid-19. Tak sedikit media internasional yang memberitakan kemenangan Bali dalam melawan Covid-19.
Padahal, Bali sempat dikhawatirkan akan menjadi episentrum Covid-19 di Indonesia. Sebab, Bali merupakan pusat wisata dengan kedatangan turis yang tinggi.
Negeri seribu pura itu berhasil menepis kekhawatiran dengan menaklukan Covid-19.
"Banyak orang yang sebelumnya sangat khawatir bahwa Bali akan dilanda Covid-19 karena merupakan tujuan wisata terbesar di Indonesia," kata Gubernur Bali I Wayan Koster, dilansir dari Suara.com, mitra Padangkita.com, Selasa (19/5/2020).
"Tapi sejauh ini, fakta menunjukkan gambaran yang sama sekali berbeda," tambahnya.
Keberhasilan Bali tidak hanya sebatas pada menekan peningkatan kasus dan angka kematian, tapi juga pada upaya penyebuhan pasien yang terinfeksi.
Hingga hari ini, Selasa (19/5/2020), Bali mencatat sebanyak 359 kasus Covid-19 dengan angka kesembuhan sebanyak 257 orang.
Baca juga: 13 BUMN dengan Dirut Baru Hasil Rombakan Erick Thohir
Tingkat kesembuhan dari Covid-19 di pulau Bali tercatat lebih dari 66 persen, angka tersebut lebih besar dari rata-rata nasional yang baru mencapai 22 persen.
Sementara itu, dari 359 total kasus, Bali mencatat 4 orang yang dinyatakan meninggal. Angka tersebut sangat jauh di bawah rata-rata kematian nasional yang mencapai 6,4 persen.
"Tiga laboratorium di Bali sekarang dapat menguji hampir 500 spesimen sehari. Itu memungkinkan pihak berwenang mempercepat pelacakan kontak dan isolasi," kata Koster.
Perlu diketahui, Bali menjadi daerah di Indonesia yang berhasil menekan dan mengendalikan kasus Covid-19 tanpa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pulau tersebut hanya mengunci tiga wilayah desa, tempat di mana infeksi terjadi pada masyarakat setempat dari pekerja migran yang kembali.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Kemenangan tersebut, kata Koster, tidak lepas dari bantuan sekitar 1.500 komite desa tradisional dengan pengaruh besar terhadap mayoritas penduduk Hindu.
Koster menyebut, para pejabat bekerjasama dengan komite desa yang berpengaruh dan kepercayaan Hindu untuk memastikan penduduk tinggal di rumah.
Otoritas Bali juga memastikan tidak ada pengunjung dari luar yang diizinkan demi menghindari infeksi yang lebih luas.
"Orang-orang juga diminta untuk melakukan ritual Hindu tertentu untuk perlindungan, mengamanatkan mereka untuk mematuhi para pemimpin lokal," katanya.
Seorang penasihat Dewan Pariwisata Bali, Ngurah Wijaya menyebut, Desa-desa di Bali memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap masyarakat yang membuat penerapan kebijakan pemerintah hingga tingkat masyarakat dapat berjalan dengan efektif.
"Apapun yang dikatakan para tetua di desa, orang akan patuh,” ujar Ngurah Wijaya.
Kebangkitan Pariwisata Bali
Menurut I Wayan Koster, kebangkitan industri pariwisata masih jauh dari kata pasti. Keputusan tentang protokol yang harus diikuti dalam membuka kembali bisnis akan diputuskan melalui konsultasi dengan para pemimpin lokal terpilih dan kepala komunitas dan agama.
Ia menjelaskan, kedatangan turis asing di Bali merosot 22 persen menjadi 1,04 juta padahal tahun lalu mencapai 6,2 juta wisatawan.
Meski demikian, Koster menyebut, Pemprov Bali sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk kebangkitan pariwisata Bali.
Strategi tersebut baru akan diluncurkan saat Bali tekah dinyatakan pulih sepenuhnya dari pandemi. [*/try]