Bukittinggi, Padangkita.com – Kota Bukittinggi kembali mencatatkan kasus Corona, setelah tiga warga dikonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Padahal, sudah sekitar sebulan terakhir tak ada kasus baru di Bukittinggi.
Dengan munculkan kasus ini, Pemko Bukittinggi bakal memperketat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Semua masjid di Bukittinggi diimbau untuk sementara tidak melaksanakan salat Jumat.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyebut, tiga warga yang telah dinyatakan positif Covid-19 tersebut merupakan tim medis dan petugas kebersihan di rumah sakit.
"Dua merupakan tim medis di Puskesmas Baso, satu petugas kebersihan di Rumah Sakit Achmad Mochtar. Ketiganya warga Bukittinggi,” ungkapnya saat memberikan keterangan di Balairung Rumah Dinas Wako, Kamis (7/5/2020).
Wako menyatakan, setelah mendapat informasi, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 langsung melakukan “tracing” cepat. Saat ini, ulas Wako, disimpulkan yang positif itu berasal dari dua klaster berbeda.
“Satu memang yang terpapar dari rumah sakit, satu lagi terpapar dari klaster Puskesmas Baso. Selanjutnya tim juga ‘tracing’ dan beberapa yang telah jelas datanya, langsung dilakukan swab,” ujar Ramlan.
Diinformasikan, ketiga warga yang positif Covid-19 itu, merupakan orang tanpa gejala (OTG).
Baca juga: Positif Covid-19 di Sumbar 252 Orang, Pasien Sembuh 41 Orang
“Ini yang mengkhawatirkan, karena ada informasi, salah satu dari yang positif itu telah pergi ke pasar beberapa waktu lalu. Untuk itu, kami minta warga waspada, jangan keluar rumah kalau tidak penting,” tegasnya.
Selain kasus tersebut, saat ini Bukittinggi juga tengah dihebohkan dengan adanya kasus lain. Salah satu Puskesmas di Bukittinggi ditutup lantaran salah seorang tenaga medisnya dinyatakan positif.
Saat ini, juga ditunggu hasil swab dari sejumlah petugas medis di salah satu Puskesmas di Bukittinggi tersebut. Bertambahnya kasus positif Covid-19 di Bukittinggi, membuat Pemko semakin memperketat PSBB di kota wisata.
Wako meminta warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Karena Covid-19 ini tidak bisa dilihat langsung wujudnya. Apalagi yang tiga warga Kota Bukittinggi yang positif Covid-19 saat ini, merupakan OTG.
“Kalau OTG semakin susah kita tentukan, sebelumnya apakah orang itu positif atau tidak, karena memang tidak ada gejala. Nah, bahayanya, karena tanpa gejala, tentu kalau keluar rumah bisa saja tertular ke yang lainnya,” ujar Ramlan.
Dengan penambahan kasus ini, Pemko kembali mengimbau pengurus masjid dan warga untuk tidak melaksanakan salat Jumat dulu, dan menggantinya dengan shalat zuhur di rumah masing- masing. [agg]