Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumbar kemungkinan diperpanjang.
Irwan mengatakan opsi perpanjangan tersebut dilakukan karena angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumbar terus meningkat. Hingga saat ini pasien yang terkonfirmasi positif di Sumbar berjumlah 172 kasus. Padahal menurutnya, PSBB telah diterapkan selama 10 hari.
Gubernur menjelaskan rencana perpanjangan PSBB tersebut telah dikoordinasikan dengan kepala daerah baik ditingkat kabupaten dan kota yang ada.
"Kemungkinan PSBB di Sumbar diperpanjang," katanya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumbar, Jumat (1/5/2020).
Dari evaluasi yang dilakukan, Irwan menyatakan masih banyak pihak yang melanggar aturan yang ditetapkan selama PSBB berlangsung seperti tidak menggunakan masker, tidak menerapkan physical distancing dan aturan lainnya yang ditetapkan.
Baca juga: Melonjak Lagi 24 Orang, Total Positif Covid-19 Sumbar 172 Orang
"Bahkan ada masjid yang masih menyelenggarakan salat berjemaah dan pasar-pasar tradisional yang menjual sembako tidak menerapkan physical distancing," jelasnya.
Politisi dari PKS tersebut mengatakan bahwa kepastian pepanjangan PSBB di Sumatra Barat akan ditentukan pada 5 Mei mendatang. Dan sebelumnya akan dilakukan rapat bersama kepala daerah kabupaten dan kota se-Sumbar.
Jika PSBB jadi diperpanjang, Irwan menambahkan untuk beberapa daerah bisa menerapkan PSBB dengan pola kearifan lokal, hal ini bisa dilakukan oleh daerah-daerah yang belum terpapar Covid-19.
Ia meminta kepada masyarakat untuk mematuhi imbauan dan instruksi dari pemerintah selama penerapan PSBB berlangsung. Menurutnya pelaksanaan PSBB dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai perkembangan dan penyebaran Covid-19.
Pemerintah Pusat Siapkan Dua Opsi
Pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut telah menyiapkan dua skenario dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.
Mendagri Tito Karnavian menyebut jika virus corona terus berlanjut maka akan diterapkan opsi pertama, pemerintah akan tetap fokus pada penanganan Covid-19.
Penanganan tersebut diantaranya mulai dari mencegah penyebaran, memperkuat sistem kekebalan tubuh warga, dan memperkuat sistem kesehatan.
“Selain itu, pemerintah menjaga agar dunia usaha tetap bisa hidup agar ekonomi tetap berjalan meskipun lamban dibandingkan sebelumnya,” katanya.
Kemudian, Tito menyatakan, opsi kedua jika Covid-19 di Indonesia berakhir tahun ini, maka pemerintah akan fokus pada pemulihan ekonomi dan sektor-sektor yang memajukan kesejahteraan rakyat di tahun 2021.