Pariaman, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman secara simbolis telah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Bantuan tersebut diserahkan dalam bentuk buku rekening kepada salah satu warga Desa Balai kurai Taji, Kota Pariaman, kemarin Kamis (30/4/2020) yang disaksikan oleh Kepala DPMD Provinsi Sumbar Syafrizal.
Walikota Pariaman Genius Umar menyebut Kota Pariaman menjadi daerah pertama yang menyalurkan bantuan sosial di Provinsi Sumatera Barat
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pariaman Fadli memastikan verifikasi terhadap masyarakat terdampak Covid-19 yang akan menerima bantuan sosial dari pemerintah telah selesai.
Ia menyebut, sebanyak 19.530 Kepala Keluarga (KK) di Kota Pariaman akan menerima bantuan Program Jaringan Pengaman Sosial (JPS).
Fadli menyatakan data tersebut merupakan hasil verifikasi dari data total 25.486 KK.
19.530 KK tersebut, kata Fadli, akan menerima bantuan gabungan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Desa Pemko Pariaman.
Baca juga: Pasien Berusia 80 Tahun Sembuh dari Covid-19 di RSUP M Djamil
Fadli merinci, bantuan dari pusat dan provinsi terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 2.220 KK, sembako sebanyak 1.004 KK, BLT Kemensos 4.800 KK dan BLT Provinsi Sumbar 2.142 KK maka total keseluruhan ada 10.166 KK.
"Sedangkan dari APBD Kota Pariaman dan Dana Desa sebanyak 9.364 KK akan mendapat bantuan bagi masyarakat penerima bantuan dampak Covid-19 di Kota Pariaman", ujarnya dilansir dari laman resmi Pemko Pariaman, Jumat (1/5/2020).
Menurutnya, anggaran tersebut disiapkan dari APBD dan Dana Desa yang masing-masing ditarik sebesar 70 persen dari anggaran APBD dan 30 persen dari desa maupun kelurahan.
" Untuk kelurahan bagi penerima dampak Covid-19 sebanyak 100 KK dari dana kelurahan sedangkan untuk desa sebanyak 123 KK dibantu menggunakan dana desa dan selebihnya akan dicover dari APBD ", tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, nantinya masing-masing KK terdata tersebut akan mendapat bantuan sebesar Rp600 ribu dalam tiga bulan ke depan.
Ia menegaskan, bantuan hanya akan diberikan kepada mereka yang benar-benar layak dan membutuhkan.
“Bagi masyarakat yang terkena dampak covid-19 terkecuali bagi yang berstatus sebagai ASN, TNI, Polri, pensiunan, Kades, perangkat desa dan keluarga sejahtera," katanya.
Fadli menjelaskan bantuan tersebut akan langsung disalurkan ke masyarakat melalui rekening masing-masing.
Rumah KK Penerima Bantuan akan Dipasang Stiker
Walikota Pariaman Genius Umar menyebut, pihaknya akan menempel stiker di rumah warga penerima bantuan tersebut. Tujuannya, untuk menghindari masyarakat penerima bantuan ganda.
"Kita akan memberikan tempel stiker rumah warga penerima bantuan, baik penerima PKH (Program Keluarga Harapan), BLT (Bantuan Langsung Tunai) mulai dari Kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota Pariaman dan BLT dari Dana Desa serta Program Sembako," ujarnya.
Pada stiker tersebut, kata Genius, akan ada kolom penerima bantuan, baik PKH, Program Sembako, BLT kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota dan BLT Desa, yang akan diceklist.
Stiker tersebut tidak boleh dicoret atau dilepas, apabila ditemukan stiker ini sudah tidak terpasang di di rumah penerima di bulan berikutnya, maka yang bersangkutan tidak kita bayarkan untuk bulan berikutnya. [*/try]
