Padang, Padangkita.com - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatra Barat (Sumbar) dinilai masih belum berjalan maksimal, khususnya di pasar-pasar tradisional dan tempat-tempat ibadah.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan hingga saat ini efektivitas PSBB baru sebatas menjaga arus masuk dan keluar di perbatasan dan lalu lintas antar kabupaten/kota di dalam provinsi.
"PSBB ini masih belum terlalu efektif di pasar-pasar tradisional dan rumah ibadah seperti masjid dan musala," katanya, Selasa (28/4/2020).
Irwan menjelaskan hingga saat ini sejumlah pasar masih tetap buka dan ramai pengunjung. Sedangkan masjid dan musala masih ada yang menggelar salat Jumat dan salat Tarawih berjamaah.
Meski demikian untuk pasar-pasar tradisional khususnya yang menjual kebutuhan pokok dirinya masih memaklumi hal tersebut.
Baca juga: Pembinaan Tak Diindahkan, Masjid/Musala yang Masih Salat Berjamaah Bakal Tindak
"Kalau untuk pasar saya bisa memaklumi, apalagi saat ini bulan Ramadan," katanya lagi.
Irwan menyarankan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk pasar-pasar agar diperluar, hal ini untuk memberlakukan physical distancing.
Ia mencontohkan perluasan Pasar Bawah atau Pasar Banto di Bukittinggi. Pemerintah setempat saat ini memperluas area pasar agar sesama pedagang tidak saling berdempet dan berdesak-desakan.
"Area pasar diperlebar hingga ke jalan hingga pedagang satu dengan yang lain berjarak satu setengah meter sehingga pembeli tidak bertumpuk," tambahnya.
Satu hal yang mendapat perhatian dari pemkab/ko menurutnya adalah penentuan jadwal operasional pasar. Meski demikian terkait jam operasional pasar diserahkan kepada pemkab/ko masing-masing.
Sementara itu untuk tempat ibadah, Irwan meminta para pengurus dan jemaah dapat mematuhi imbauan, instruksi, dan aturan yang telah ditetapkan selama pelaksanaan PSBB.
"Masyarakat diminta mematuhi fatwa MUI agar salat Jumat dan Tarawih untuk sementara waktu tidak dilaksanakan di masjid dan musala selama pandemi Covid-19 ini," paparnya.
Dirinya khawatir jika tempat-tempat ibadah masih ramai maka penyebaran dan penularan Covid-19 di Sumbar masih akan terus terjadi.
"Selama PSBB, itu sudah berjalan cukup baik untuk perbatasan dan lalu lintas. Pasar dan tempat ibadah ini yang masih susah," katanya.
Ditindak
Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi menyebutkan, masjid yang masih menyelenggarakan salat berjamaah, salat Jumat maupun salat Tarawih akan mendapat pembinaan.
Bentuknya, kata Mahyeldi, adalah edukasi kepada petugas masjid maupun masyarakat sekitar. Pembinaan akan dilakukan oleh Camat bersama Kesbangpol Padang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang serta Dewan Masjid Indonesia (DMI) Padang.
“Secara khusus kita adakan advokasi, pembinaan, edukasi dan evaluasi melalui Camat, Kesbangpol, maupun MUI dan Dewan Masjid,” ujar Mahyeldi, Senin (27/4/2020). [abe]