Jakarta, Padangkita.com - Pemerintah Indonesia masih menunggu keputusan pelaksanaan haji tahun ini dari pemerintah Arab Saudi.
Kementrian Agama (Kemenag) menegaskan bahwa hingga saat ini Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan untuk melanjutkan atau kemungkinan meniadakan ibadah haji 2020 karena pandemi virus corona.
Meski demikian, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar menyebut World Hajj and Umrah Convention (WHUC) telah melakukan survei persiapan pelaksanaan haji tahun 1441H/2020M.
Survei tersebut melibatkan setidaknya 25 negara yang akan mengirimkan jemaah haji tahun ini.
"Dari 25 negara tersebut, salah satunya termasuk Indonesia," kata Nizar dilansir dari Infopublik, Rabu (29/4/2020).
Nizar menyebut, 15 dari 25 negara yang berpartisipasi dalam pelaksanaan survei, sudah mengembalikan form survei tersebut, termasuk Indonesia.
Hasil survei yang diselenggarakan atas kerjasama Biro Perencanaan Kementerian Haji dengan WHUC tersebut, menurut Nizar, nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan oleh Raja Salman dan Menteri Haji Arab Saudi.
"Hasil survei ini nantinya diharapkan dapat memberikan masukan untuk Kementerian Haji atau Raja Salman dalam mengambil kebijakan tentang penyelenggaraan haji 1441H/2020M," ujarnya.
Di samping itu, Konsul Haji Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Endang Jumali menjelaskan survei yang dilakuakn WHUC tersebut bertujuan untuk menggali informasi tentang persiapan dan langkah kesehatan yang diambil setiap negara dalam penanganan Covid-19.
Selain itu, survei juga terkait kesiapan setiap negara jika kebijakan haji akan mempertimbangkan pembatasan aspek umur maksimal 50 tahun.
“Survei juga menanyakan tentang kesiapan negara jika harus ada karantina sebelum perjalanan dan ketika tiba di Saudi. Juga tentang kesiapan setiap negara jika ada pengurangan kuota sebanyak 20 persen,” tuturnya.
Lebih lanjut, Endang menyebut pihaknya mendapat informasi perkembangan positif terkait penanganan Covid-19 di Arab Saudi.
Menurutnya, sejak hari ini (Rabu), mall, toko, dan kafe di Arab Saudi sudah diizinkan untuk beroperasi kembali seperti sebelumnya.
"Ini kayaknya ada tanda-tanda baik buat kita," ujarnya.
Selain itu, katanya, KJRI Jeddah juga telah mendapat informasi bahwa Arab Saudi mulai 27 April 2020 sudah tidak memberlakukan lagi jam malam untuk selain Makkah dan Madinah. [*/try]