Painan, Padangkita.com - Laskar Turtle Camp (LTC) Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan masuk dalam 20 nominator penerima penghargaan Kalpataru tahun ini.
Ketua LTC Ampiang Parak Haridman mengatakan penghargaan Kalpataru merupakan apresiasi atau penghargaan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah kepada para pejuang lingkungan dan kehutanan.
"Saya atas nama Laskar Turtle Camp (LTC) Amping Parak mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat," katanya, Selasa (21/4/2020).
Haridman menjelaskan penghargaan Kalpatru memiliki empat kategori yakni Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, Penyelamat Lingkungan dan Pembina Lingkungan.
Untuk tahun ini pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menetapkan 20 nominator penerima penghargaan melalui sidang dewan pertimbangan penghargaan Kalpataru.
"Nominatornya adalah 7 Perintis Lingkungan, 3 Pengabdi Lingkungan, 7 Penyelamat Lingkungan dan 3 Pembina Lingkungan," tambahnya.
Para nominator menurutnya merupakan individu atau kelompok masyarakat yang telah memberikan dampak bagi pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup serta kehutanan secara terus menerus.
Dirinya menambahkan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 30 tahun 2017 tentang Penghargaan Kalpataru, Pasal 16, Ayat 2 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membuka kesempatan kepada publik untuk memberikan tanggapan maupun saran terhadap 20 nominator ini selama 7 hari sejak informasi ini dipublikasikan.
Ampiang Parak, Nagari Ekowisata
Nagari Ampiang Parak merupakan salah satu nagari ekowisata di Sumatra Barat. Di sepanjang palataran pantai Ampiang Parak terdapat lebih dari tiga ribu pohon cemara dan empat ribu mangrove.
Menurut penuturan warga sekitar, dulunya kawasan sepanjang pantai tersebut merupakan kawasan pasir yang gersang. tak ada pepohonan yang tumbuh di daerah itu. Namun sejak tahun 2015 kawasan tersebut mulai ditanami cemara.
Di Nagari Ampiang Parak pun terdapat penangkaran penyu. Selain itu juga, sejak hadirnya lembaga sosial dari Jerman, Arbieter-Samariter-Bund (ASB) di Nagari Ampiang Parak, masyarakat sekitar juga bisa lebih mengenal tentang pengurangan resiko bencana.
Ketua LTC Ampiang Parak Haridman berharap bahwa Nagari Ampiang Parak diharapkan bisa menjadi nagari ekowisata dan juga nagari yang tangguh bencana
"Kita ingin, Nagari Ampiang Parak menjadi Nagari Ekowisata dan Tangguh Bencana, itu akan kita tularkan juga ke nagari tetatangga,” jelasnya seperti dikutip dari Langkan. [*/abe]