Jakarta, Padangkita.com - Peneliti bidang mikrobiologi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menanggapi penyataan tentang virus corona yang dapat ditularkan melalui kentut.
Sugiyono menyebut, sebelumnya memang ada laporan mengenai Covid-19 yang terdeteksi pada feses maupun anal swab, serta pada benda mati di area toilet.
Namun, belum ada laporan tentang bukti ilmiah yang menyatakan terjadinya penularan secara langsung. Viabilitas atau daya hidup dari virus pada feses maupun kentut pun belum pernah diuji.
Menurutnya, sejauh ini laporan penyebaran kasus corona berasal dari droplet atau percikan cairan dari saluran pernapasan.
"Mengutip pernyataan WHO, Covid-19 penularan utamanya adalah dari droplet saluran pernapasan," ujarnya, dilansir dari cnnindonesia, Selasa (21/4/2020).
Berdasarkan hasil penelitian, Sugiyono pun tidak menyangkal mikroorganisme dapat keluar dari tubuh manusia lewat saluran cerna, salah satunya saat pelepasan gas dari sistem pencernaan seperti kentut.
"Kentut sebetulnya proses melepaskan gas dari sistem pencernaan melalui anus. Proses tersebut juga ternyata dibarengi dengan release-nya mikroorganisme yang berasal dari saluran cerna, sebagaimana dilaporkan oleh British Medical Journal," ujar Sugiyono.
Baca juga: Virus Corona Bisa Menular Lewat Kentut
Meski dapat terlepas, Sugiyono menyatakan mikroorganisme yang keluar saat kentut tidak akan menyebar jika seseorang yang kentut tersebut memakai celana atau sejenisnya.
Dia menyebut, celana mampu menjadi barrier yang mencegah kemungkinan menyebarnya mikroorganisme yang terlepas dari kentut.
"Jadi sebetulnya tidak perlu khawatir tentang itu, asalkan memakai celana, seperti saran Chinese CDC. Sepengetahuan saya, penyakit yang penularannya lewat feses pun belum pernah dilaporkan bisa lewat kentut juga," ujarnya.
Sebelumnya, seorang dokter asal Australia, Andy Tagg, menyebutkan Covid-19 dapat ditularkan melalui kentut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, 55 persen pasien COVID-19 terdapat virus di fesesnya. Ia bahkan menyebut, tes terbaru menunjukkan proses kentut dapat menyebarkan serbuk kotoran dalam jarak panjang.[*/try]