Painan, Padangkita.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Erizon segera memanggil Camat Koto XI Tarusan, Wali Nagari Kapuh dan Duku terkait pengurangan bantuan beras.
Di Nagari Kapuh dan Nagari Duku, bantuan beras yang semestinya 9 kilogram per kepala keluarga (KK), ternyata dibagikan ke warga hanya 1 kilogram per KK.
"Informasinya ada wali nagari yang membagikan 1 kilogram beras per KK di Kecamatan Koto XI Tarusan, kita akan panggil Camat dan wali nagarinya segera. Prosedurnya tidak seperti itu," tegas Sekda Jumat (16/4/2020) di Painan.
Sekda menegaskan, jika memang terbukti ada penyimpangan, Inspektorat akan turun untuk memproses.
Menurut Sekda, pembagian bantuan beras untuk warga terdampak Covid-19, yang berasal dari beras cadangan pemerintah sudah diatur. Masing-masing KK menerima 9 kilogram sesuai dengan data prioritas.
"Jika kuota yang diberikan oleh kabupaten kurang dari data yang dimasukkan oleh nagari, seharusnya nagari melakukan verifikasi data kembali, dengan mengutamakan skala prioritas, bukannya mengurangai jumlah penyaluran kepada masyarakat," jelas Erizon.
Baca juga: 58 Tenaga Medis dan Paramedis Masuk Karantina, Puskesmas Tarusan Pesisir Selatan Tutup
Sebelumnya, media ini telah memberitakan adanya pengurangan bantuan beras di Nagari Kapuh. Sejumlah warga kecewa karena bantuan beras yang diantar ke rumahnya hanya 1 kilogram. Jauh dari jumlah sebelumnya yang dijanjikan dan ditetapkan oleh pemeintah, yakni 9 killogram.
Rupanya pengurangan bantuan tersbut juga terjadi di Nagari Duku. Anehnya, wali nagari dan camat terkesan tak mau menanggapi ketika dikonfirmasi soal pengurangan bantuan beras tersebut.
Untuk meringankan beban warga akibat pandemi Covid-19, Pemkab Pessel mulai menyalurkan bantuan beras ke 15 kecamatan.
Bantuan tersebut berasal dari cadangan beras pemerintah sebanyak 100 ton dan bantuan Kementerian Sosial sebanyak 40 ton yang dibagikan kepada 15.555 KK se-Kabupaten Pessel. [*/pkt]