Info kesehatan terbaru: Mengurangi berjabat tangan disarankan untuk dilakukan agar mencegah penularan virus Corona. Sejumlah orang mulai mengganti kebiasaan berjabat tangan dengan cara menyapa lainnya untuk mengurangi penyebaran penyakit terutama virus Corona.
Padangkita.com - Wabah virus Corona atau COVID-19 semakin meluas ke berbagai negara di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meningkatkan status virus Corona dari epidemi menjadi pandemi.
Data terakhir, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 118.596 kasus dengan korban meninggal sebanyak 4.262 orang.
Virus Corona dapat menyebar melalui kontak fisik secara langsung. Salah satu kontak fisik yang sering dilakukan adalah bersalaman dengan berjabat tangan. Oleh karena itu, orang-orang di berbagai belahan dunia saat ini mengganti cara mereka memberi salam.
Baca juga: Waspadai Tiga Gejala Virus Corona Ini
Berikut 7 alternatif gaya salaman yang dilakukan oleh orang di berbagai belahan dunia.
Namaste
Namaste adalah gestur salam dengan menyatukan kedua telapak tangan dan mengarahkannya di dada. Salam ini umum dipraktikkan di di negara Asia seperti India. Di Indonesia, salam ini umumnya dilakukan masyarakat di Bali.
Baca juga: Marak Corona, Pahami Etika Batuk dan Bersin Ini
Beberapa tokoh dunia mempraktikkan salam ini saat pandemi virus Corona. Seperti yang dilakukan oleh Pangeran Charles Inggris ketika menyapa Patricia Janet Scotland, Baroness Scotland of Asthal di London, Inggris, Senin, 9 Maret 2020.
Elbow bump
Sesuai dengan namanya yang berarti salam siku, salam ini dilakukan dengan saling menyentuhkan siku. Gerakannya mirip seperti sedang toss tetapi menggunakan siku.
Di antara tokoh dunia yang mempraktikkan salam ini saat pandemi virus Corona adalah Ketua DPR AS Nancy Pelosi saat bertemu Perdana Menteri Irlandia, Taoiseach Leo Varadkar di Capitol Hill di Washington, AS, 12 Maret 2020.
Di Indonesia, para pejabat di lingkungan Istana Kepresidenan mulai memberi contoh salam siku sebagai ganti jabat tangan. Namun, belakangan WHO tidak menyarankan salam ini.
Salam dada
Salam ini dilakukan dengan mengangkat tangan dan menempelkannya ke dada. Model salam ini sering dipraktikkan oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan, seperti saat menyambut anggota Partai AK dalam pertemuan parlemen di Ankara, Turki, 4 Maret 2020.
Selain itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan memakai salam ini untuk mengganti salam berjabat tangan.
"Saya memilih untuk meletakkan tangan saya di dada saya ketika saya memberi salam ke orang lain, belakangan ini," kata Tedros lewat akun Twitter resminya, Kamis (12/3/2020).
Ojigi
Ojigi adalah bentuk salam di Jepang dengan membungkuk dan menundukkan kepala. Salam ini digunakan untuk perkenalan, menunjukkan rasa hormat, atau permintaan. Salam ini mulai digunakan sebagai alternatif menggantikan salam dengan berjabat tangan.
Fist bump
Salam ini dilakukan dengan menempelkan kepalan tangan. Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis dan Direktur Pelaksana Mekanisme Stabilitas Eropa Klaus Regling melakukan salam ini saat di Maximos Mansion di Athena, Yunani, Sabtu, 7 Maret 2020.
Salam kaki
Salam kaki dilakukan dengan saling saling membenturkan kaki. Salam ini sudah dipakai di beberapa negara untuk menghindari berjabat tangan yang berpotensi meningkatkan penyebaran virus Corona.
Baca juga: Ini 5 Makanan Pemicu Kanker Kelenjar Getah Bening, Wajib Waspada!
Nah itu dia, 7 alternatif gaya salaman yang dilakukan oleh orang di berbagai belahan dunia. Berdasarkan penelitian, bersalaman berpotensi menyebarkan kuman dan virus lebih banyak dibanding cara menyapa lainnya. (*/Son)