Jakarta, Padangkita.com - Virus Corona masih menjadi perbincangan hangat sejak kasus pertamanya Desember 2019 lalu diumumkan di Wuhan, China.
Hingga saat ini tercatat sudah 93,168 kasus virus corona ditemukan di seluruh dunia, 3.203 orang dinyatakan meninggal.
Masifnya penyebaran virus ini di dunia membuat sektor pariwisata pun ikut tersentuh dampaknya. Tidak sedikit orang yang memilih untuk berdiam atau hanya sekedar beraktivitas di lingkungan rumahnya saja. Minat berwisata masyarakat dunia cenderung menurun akibat antisipasi tertular virus corona.
Hal tersebut terbukti dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan pada angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sejak kasus covid-19 pertama kali dilaporkan.
Baca juga: Masyarakat Berburu Masker karena Corona, Korban Erupsi Tak Dapat Bagian
Melalui laman resminya, BPS melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisman pada Januari 2020 mengalami penurunan sebesar 7,62 persen dari Desember 2019.
Dikutip dari cnnindonesia, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti meyakini penurunan angka tersebut merupakan dampak dari penyebaran virus corona akhir-akhir ini.
"Dampak corona itu mulai kelihatan signifikan di minggu-minggu terakhir (Januari), meski kami tidak sajikan, tapi ada data mingguannya, beberapa negara alami penurunan. China, Singapura, Malaysia, itu turun di minggu terakhir akibat pengaruh corona, meski secara total masih ada kenaikan," ujar Yunita.
Yunita menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisman yang menurun berasal dari sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Jepang, hingga Australia.
Jumlah wisatawan Singapura anjlok dari 207,26 ribu pada Desember 2019 menjadi 138,62 ribu pada Januari 2020 atau anjlok 33,12 persen. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar.
Penurunan juga terjadi pada wisman dari Malaysia yang turun 13,87 persen menjadi 206,5 ribu dan India turun 17,38 persen menjadi 51,37 ribu. Kemudian, Jepang turun 17,57 persen menjadi 33,88 ribu, Amerika Serikat turun 19,41 persen menjadi 32,62 ribu, dan Australia turun 6,66 persen menjadi 117,25 ribu.
Data menunjukkan jumlah kunjungan wisman hanya sebesar 1,27 juta pada Januari 2020. Jumlah itu lebih rendah dari Desember 2019 sebesar 1,37 juta kunjungan, meski sedikit lebih tinggi dari Januari 2019 sebanyak 1,2 juta kunjungan.
Namun, BPS melalui data tertulis menjelaskan bahwa kunjungan wisman sejatinya mengalami kenaikan jika dilihat secara tahunan dengan membandingkannya pada Januari 2019.
Yunita menyebut kenaikan itu terjadi berkat libur perayaan tahun baru China alias Imlek.
"Di 2019, Imlek jatuh pada 5 Februari, sedangkan di 2020, Imlek di 25 Januari, jadi ini ada pola Imlek, sehingga ada kenaikan, tapi di minggu-minggu terakhir ada corona jadi alami penurunan dari beberapa negara," jelasnya.(*/try).