Beijing, Padangkita.com - Seorang pasien suspect virus corona atau COVID-19 mengatakan orang yang mengasingkan diri adalah "bodoh" dan "takut mati". Dia menyatakan itu dalam sebuah video yang diambil sendiri setelah menyelinap kabur dari rumah sakit di Wuhan. Namun, kemudian ia meminta maaf.
Pria 59 tahun itu membuat klaim ketika dia merekam dirinya berjalan di jalan-jalan kota yang terisolasi untuk memamerkan "kebebasan"-nya.
Dia telah meminta maaf kepada publik atas perilakunya setelah kembali ke rumah sakit. Klip video kontroversial itu menunjukkan pasien bernama Li Jun, berjalan di jalan raya Wuhan yang sebagian besar nampak kosong.
Dalam cuplikan yang dirilis oleh surat kabar pemerintah China, Global Times, ia mengklaim telah "mengambil kesempatan" meninggalkan unit karantina untuk membeli sebotol desinfektan, dan memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar.
“Lihat di sini, ada mobil dan orang. Apakah kamu lihat? Orang-orang bisa keluar dan berjalan sesuka hati," katanya dalam video.
"(Pihak berwenang) telah membuat Anda orang bodoh di rumah. (Kamu) takut mati," tambahnya.
Dia kemudian memberi tahu betapa bebasnya burung-burung itu sebelum duduk di plaza "untuk bersantai".
Dia menyatakan bahwa dia berencana untuk kembali ke rumah sakit setelah makan malam.
Minta Maaf
Dalam klip video lain--juga diterbitkan oleh Global Times--Li meminta maaf kepada publik atas komentarnya yang "tidak bertanggung jawab".
Menurut pria yang tinggal di distrik Kota Wuchang itu, ia digolongkan sebagai pasien suspect virus corona pada 16 Februari dan dipindahkan dari pusat isolasi ke Rumah Sakit No.3 Wuhan untuk dirawat.
Dua hari kemudian, dia diam-diam meninggalkan rumah sakit ketika petugas medis sibuk bekerja dan pergi ke seberang jalan untuk membeli obat dan disinfektan.
Dia memvideokan dan membuat pernyataan karena dia merasa marah, keluarganya tidak membawakannya keperluan yang ia butuhkan.
Li mengklaim anggota keluarganya takut dia akan menyebarkan penyakit kepada mereka. Video itu diduga dibagikan olehnya kepada kerabatnya sebelum ramai di media sosial.
Li dipastikan terinfeksi virus corona pada 22 Februari. Pria itu menyatakan penyesalannya atas insiden itu.
"Setelah dididik oleh pekerja medis dan petugas kepolisian, saya telah mengakui bahwa sebagai pasien yang dikonfirmasi dengan virus corona, saya telah melanggar hukum yang relevan dengan diam-diam meninggalkan rumah sakit."
“Saya menyesal telah mengecewakan pemerintah dan dokter yang memberi saya perawatan dan perawatan. Saya menyesal telah menjelekkan reputasi Wuhan."
“Saya sangat menyesali perilaku saya. Saya dengan tulus meminta maaf kepada semua orang. Saya berjanji akan bekerja sama dengan perawatan secara aktif mulai sekarang. Saya bersedia menerima hukuman berat setelah pemulihan saya."
Rumah Sakit No.3 Wuhan mengatakan kepada Pear Video bahwa mereka telah "menangani" masalah ini dan berjanji untuk memperkuat langkah-langkah keamanan mereka.
Video itu muncul ketika pihak berwenang di Provinsi Hubei China mulai mengirim orang yang ditemukan berjalan-jalan di "kamp pendidikan ulang".
Sebuah video menunjukkan warga belajar di sebuah ruangan yang dijaga oleh petugas di salah pada 22 Februari di kota Huangshi.
Dikatakan, tahanan harus lulus ujian tentang peraturan virus corona dan menandatangani surat perjanjian sebelum dibebaskan. Mereka dihukum karena "berada di luar tanpa alasan tertentu".
Menurun di Cina Meningkat di 60 Negara
Berasal dari Wuhan, virus corona telah menewaskan sedikitnya 2.912 orang dan menginfeksi lebih dari 80.000 di Cina.
Wuhan, kota berpenduduk 11 juta jiwa, diisolasi pada 23 Januari setelah wabah itu. Wabah kemudian menyebar ke Hubei.
Pejabat kesehatan Hubei melaporkan 196 kasus baru dari total keseluruhan 202, dan 42 kematian baru secara nasional.
Sementara wabah corona tampaknya telah melambat di Cina, sementara wabah di luar China telah meningkat dalam sepekan terakhir.
Lusinan negara kini berjuang melawan penularan, seperti Korea Selatan, Italia, Jepang, dan Iran termasuk yang paling parah terkena dampaknya.
Kasus-kasus virus corona di Korea Selatan melonjak dan jutaan anak-anak di Jepang tinggal di rumah, libur sekolah hari ini. Sedikitnya sekitar 60 negara tengah berjuang mengatasi epidemi ini.
Portugal mengumumkan dua kasus pertama baru hari ini. Sementara itu, di Inggris disebutkan, penyebaran virus corona "sangat mungkin". Perdana Menteri Inggris telah mengumpulkan para menteri untuk pertemuan darurat.
Para pejabat kesehatan di Negara Bagian Washington, Amerika Serikat mengatakan orang kedua telah meninggal karena virus corona. Korban adalah seorang pria berusia 70-an tahun, yang sebelumnya dirawat di sebuah fasilitas perawatan dekat Seattle.
Indonesia sendiri, setelah berulang-ulang diklaim bebas daei virus corona akhirnya mengumumkan ada 2 warga yang terinveksi. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Secara global, epidemi virus corona telah menewaskan sedikitnya 3.060 orang dan menginfeksi lebih dari 89.600. (daily mail/ori)