Kisah Jamaah Umrah Padang yang Batal Berangkat Gara-gara Virus Corona

Berita Padang terbaru: Jemaah Umrah Padang Batal Berangkat

Sarida, 66 tahun, warga Kota Padang yang tinggal di Palariak, Aie Pacah batal berangkat umrah. (Foto: MF Zikri/Padangkita.com)

Padang, Padangkita.com - Kebijakan pemerintah Arab Saudi melarang sementara warga negara asing masuk ke Arab Saudi melaksanakan ibadah umrah mengakibatkan banyak calon jamaah umrah di Indonesia batal berangkat ke tanah suci, termasuk dari Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

Salah seorang calon jamaah umrah yang batal bernama Sarida, 66 tahun, warga Palariak, Aie Pacah, Kota Padang. Seharusnya, dia berangkat ke tanah suci pada Minggu (1/3/2020) bersama AET Travel.

Ketika ditemui Padangkita.com di kediamannya, Sarida sedang beres-beres rumah. Di salah satu sudut ruangan rumahnya, ada travel bag khas jamaah umrah bertuliskan aet.co.id dan syal warna merah bertuliskan PT Penjuru Wisata Negeri.

Barang tersebut merupakan persiapannya untuk berangkat melaksanakan ibadah umrah yang sudah dinanti-natinya selama bertahun-tahun.

Sarida mengaku umrah ini pertama kali baginya. "Saya tidak pernah ke Makkah. Jika jadi berangkat, ini pertama kali saya kesana" ujar Sarida.

Perempuan yang sehari-hari buruh tani ini menceritakan, ia dapat pergi menunaikan ibadah di tanah suci setelah menabung bertahun-tahun. Uang yang ditabung merupakan hasil dari ia bekerja sebagai buruh tani. Ditambah uang sewa kamar kos dan kiriman anaknya yang dia tabung sedikit demi sedikit.

"Sudah lama saya menabung, hingga akhirnya cukup Rp27 juta," jelas Sarida.

Sarida tidak menyangka keberangkatannya ke tanah suci jadi tertunda akibat virus corona. Padahal ia sudah berencana akan menggelar syukuran sehari sebelum keberangkatan.

Setelah ia mengetahui keberangkatan jemaah umrah ditunda dari salah seorang kerabat, ia membatalkan acara syukuran yang akan ia lakukan.

"Ayam untuk syukuran sudah saya tangkap. Saat saya shalat ashar di mushallah, ada yang beri kabar bahwa umrah ditunda, karena itu syukuran juga saya batalkan," tuturnya.

Meski begitu, Sarida mengaku tidak mendapat informasi langsung dari pihak travel. Dia justru mengetahuinya dari salah seorang kerabatnya yang mendapat informasi saat menonton televisi.

Sarida berharap dapat segera berangkat ke tanah suci dan pihak travel memberi informasi resmi mengenai penundaan ini dan memberikan jadwal keberangkatan yang baru kepadanya.

Selain Sarida, jamaah lainnya, Julidar, 65 tahun, warga Aia Pacah, Kota Padang juga merasakan hal yang sama. Ia batal berangkat ke tanah suci.

Julidar mengetahui penundaan keberangkatan dari anaknya yang langsung menanyakan kepada pihak travel. Pada saat itu, ia diberi sebuah oleh pihak travel yang menerangkan bahwa pemerintah Arab Saudi untuk sementara menangguhkan visa umrah.

Serupa dengan Sarida, Julidar juga sempat berencana akan melakukan syukuran sehari sebelum keberangkatan. Namun, mendengar kabar tersebut, ia membatalkan semuanya.

"Saya sedikit sedih, sekian lama persiapan hingga akhirnya di tunda seperti ini. Mungkin ada jalan terbaik di balik ini," ujar Julidar.

Mengenai kabar keberangkatan berikutnya, ia juga tidak mendapat kabar dari pihak travel. "Kata pihak travel, sabar aja dulu," katanya.

Julidar juga berharap pihak travel agar segera memberi kabar soal keberangkatannya bersama rombongan lainnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah Arab Saudi menangguhkan sementara visa kunjungan umrah ke Mekah dan Madinah karena dampak penyebaran virus corona (COVID-19).

Pengumuman penangguhan visa kunjungan umrah ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri lewat keterangan resmi.

Berikut beberapa poin penting keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi :

Pemerintah Kerajaan memutuskan mengambil langka-langkah pencegahan sebagai berikut:

1. Menghentikan sementara warga negara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi.

2. Menghentikan masuknya warga negara ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata, bagi mereka yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus corona baru (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.

3. Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council/GCC lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab). (mfz)


Baca berita Padang terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Sumatera Barat Rilis Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Sumatera Barat Rilis Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Vasko Ruseimy Lepas Keberangkatan 150 Jemaah Umrah di Asrama Haji Embarkasi Padang
Vasko Ruseimy Lepas Keberangkatan 150 Jemaah Umrah di Asrama Haji Embarkasi Padang
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis