Kuala Lumpur, Padangkita.com - Presiden Bersatu Muhyiddin Yassin mengambil sumpah jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia kedelapan di hadapan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara.
Sumpah serapah berlangsung di Balai Singgahsana Kecil pada Minggu (1/3/2020) pukul 10.33 pagi waktu setempat.
Al-Sultan Abdullah menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri baru sesuai dengan Pasal 40 (2) (a) dan 43 (2) (a) Konstitusi Federal.
Dr Mahathir Mohamad menjadi perdana menteri sementara setelah mengundurkan diri sebagai perdana menteri ketujuh pada 24 Februari.
Karir Politik Muhyiddin Yassin
Tidak ada yang menyangka perjalanan politik Tan Sri Muhyiddin Yassin untuk memuncak dengan jabatan tertinggi negara itu.
Namanya tidak ada dalam pencalonan jabatan perdana menteri setelah pengunduran diri Dr Mahathir Mohamad yang mengejutkan pada 24 Februari.
Baca juga: Mahathir Mohamad Merasa Dikhianati oleh Muhyiddin Yassin
Namun, semuanya berubah ketika Mahathir mengejutkan banyak orang pada peluncuran Paket Stimulus Ekonomi 2020 pada 27 Februari, dengan mengisyaratkan bahwa Muhyiddin bisa menjadi penantang yang mungkin.
Hari ini, penduduk asli Muar, Johor, yang juga merupakan salah satu pendiri Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), mengambil sumpah jabatannya sebagai Perdana Menteri ke-8 Malaysia di Istana Negara.
Pendukung politik berusia 72 tahun telah mengalami berbagai tantangan dalam karirnya, yang paling menonjol adalah pemecatannya dari jabatan wakil perdana menteri dan pemecatannya dari Umno selama pemerintahan BN (Barisan Nasional) sebelumnya setelah kritik terbuka terhadap masa itu kepemimpinan.
Dilahirkan pada 15 Mei 1947, Muhyiddin memulai karir politiknya di tahun 1970-an dan telah menjadi anggota MP Pagoh selama lima masa sejak 1978.
Putra seorang ulama terkemuka Muhammad Yassin Muhammad juga anggota majelis Gambir di negara bagian Johor.
Dilansir Malaysiakini, dia memiliki pengalaman luas dalam administrasi negara bagian dan nasional dan telah memegang berbagai posisi Kabinet yaitu Menteri Dalam Negeri (Mei 2018 - Februari 2020); Wakil Perdana Menteri (2009-2015); Menteri Pendidikan (2009-2015); Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro (2004-2008); Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen (1999-2004); Menteri Pemuda dan Olahraga (1995-1999); dan Menteri Perdagangan dan Industri Internasional (2008-2009) di bawah empat perdana menteri, termasuk dua kali di bawah Mahathir.
Memiliki gelar Sarjana Ekonomi dan Studi Melayu dari Universitas Malaya (UM), Muhyiddin juga menjabat sebagai Menteri Besar Johor (1986-1995) setelah memenangkan kursi majelis negara bagian Bukit Serampang dalam pemilihan umum ketujuh.
Muhyiddin memulai karirnya sebagai Asisten Sekretaris Negara Johor pada tahun 1970 dan diangkat menjadi Asisten Pejabat Distrik Muar pada tahun 1974.
Dia diangkat sebagai Sekretaris Parlemen dari Kementerian Luar Negeri pada tahun 1981 dan diangkat menjadi Wakil Menteri Wilayah Federal pada tahun 1982.
Muhyiddin menerima pendidikan awalnya di SK Maharani, SK Ismail dan SMA Muar, sebelum melanjutkan studinya di UM.
Dia menikah dengan Norainee Abdul Rahman pada tahun 1972 dan diberkati dengan empat anak, yaitu Fakhri Yassin, Nabilah, Najwa dan Farhan.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="34821" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Jabatan terakhirnya adalah sebagai Menteri Dalam Negeri dalam kabinet Mahathir di pemerintahan Pakatan Harapan setelah koalisi yang melibatkan PKR, Bersatu, DAP dan Amanah memenangkan Pemilihan Umum ke-14, mengalahkan BN.
Muhyiddin juga memegang jabatan wakil presiden Umno (1993-1996 dan 2000-2007) dan terpilih sebagai wakil presiden Umno pada 2008 sebelum dipecat pada 2016 karena pendiriannya yang teguh dan berani demi kepentingan terbaik partai.
Selain politik, Muhyiddin juga aktif dalam kegiatan dan asosiasi berbasis komunitas, pernah menjadi presiden Royal Johor Country Club dan Asosiasi Sepak Bola Negara Johor (1986-1995); dan presiden Asosiasi Anak Spastik Negara Johor (1986-1996).
Dia juga pendiri TSM Charity Golf, sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) yang bertujuan untuk membangun komunitas peduli melalui sumbangan amal dari golf.
Didirikan pada tahun 2002, TSM telah mengubah persepsi masyarakat tentang golf, menjadikan olahraga sebagai sarana untuk berbuat baik dan berkontribusi bagi mereka yang membutuhkan. (*/afp)