Brussels, Padangkita.com - NATO menyatakan memberikan dukungan penuh untuk Turki setelah negara yang dipimpin Erdogan tersebut kehilangan 33 tentaranya lewat serangan udara dari Rusia dan Pemerintah Suriah Kamis (26/2/2020) lalu.
NATO juga mendesak Rusia dan Suriah untuk menghentikan serangan ke Idlib. Hal ini disampaikan NATO usai pertemuan darurat aliansi militer di Brussels, Jumat (29/2/2020).
Dikutip dari theguardian, Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal NATO, mengatakan bahwa anggota aliansi militer barat menyatakan "solidaritas penuh" mereka terhadap Turki setelah serangan yang terjadi di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak tersebut.
Meski demikian, Stoltenberg menyatakan pihak NATO belum bisa berjanji mengirim bantuan tenaga dalam waktu dekat, mereka masih mempertimbangankan bentuk bantuan apa yang akan diberikan.
Stoltenberg berharap agar Rusia dan Suriah menghentikan serangannya untuk menghormati hukum internasional dan mendukung upaya-upaya AS untuk solusi damai.
Baca juga: Ratusan Pengungsi Suriah Tiba, Yunani dan Bulgaria Blokade Perbatasan Turki
"Situasi berbahaya ini harus dikurangi dan kami mendesak untuk segera kembali ke gencatan senjata 2018 untuk menghindari memburuknya situasi kemanusiaan yang mengerikan di kawasan itu," kata Stoltenberg, dilansir dari apnews.
Saat ini, sejumlah imigran dan pengungsi yang bergerak ke Eropa telah berada di perbatasan Turki. Kabar mengenai izin yang dikeluarkan Turki untuk imigran dan pengungsi Suriah dapat masuk Eropa membuat Yunani dan Bulgaria was-was.
Yunani dan Bulgaria tak ingin pengungsi yang dinilai imigran gelap masuk ke negara meraka, sehingga kedua negara tetangga Turki ini membuat penjagaan ketat di daerah perbatasan. (*/TRY).