New Delhi, Padangkita.com - Kerusuhan keagamaan kembali terjadi di Ibukota India, New Delhi. Setidaknya 20 orang termasuk satu anggota kepolisian India dinyatakan tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada hari Rabu (26/2/2020).
Dikutip dari The Wire, laporan terakhir dari pihak rumah sakit menyebutkan bahwa kerusuhan di ibu kota nasional India tersebut kini telah merenggut 20 jiwa.
Seorang Senior Kepolisian India, Anil Mittal menyebutkan bahwa sekitar 150 orang terluka sejak Presiden AS Trump pertama kali datang ke India dalam dua hari perjalanan di India. Dilansir dari Aljazeera.
Sebuah masjid di Ibukota India dikabarkan telah dibakar oleh kaum Hindu pada hari Selasa (25/2/2020), beberapa daerah berpenduduk Muslim di kota itu pun diserang selama tiga hari.
Baca juga: Timur Tengah Darurat Corona, 4 Negara ini Laporkan Kasus Pertama
Kota yang diserang tersebut diantaranya Karawal Nagar, Maujpur, Bhajanpura, Vijay Park and Yamuna Vihar. Bebatuan terlihat mewarnai kerusuhan tersebut.
Pihak kepolisian pun terpaksa menggunakan gas air mata dan granat asap untuk membubarkan kerumunan orang yang melempari batu tersebut.
Kerusuhan ini meledak pada hari Minggu (24/2/2020) setelah para pendukung Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAA), yang disahkan oleh Parlemen Desember lalu, menyerang tempat-tempat protes anti-pemerintah. CAA, dijuluki "anti-Muslim", telah memicu protes nasional, terutama oleh Muslim.
Kekerasan dimulai sehari setelah pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) Kapil Mishra, memperingatkan para pemrotes anti-CAA untuk mengakhiri aksi damai mereka di daerah Jafrabad dan Maujpur di timur laut India.
Perdana Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengimbau warga untuk menjaga perdamaian setelah pertemuan mendesak di ibukota India. (*/PKT-29).