Kondisi mental kadang kala menjadi momok sendiri bagi kesehatan seseorang. Begitu juga dengan faktor psikologis dan tekanan yang menghadangnya.
Padangkita.com - Pada manusia normal, masalah kesehatan sering kali dikaitkan dengan kondisi mentalnya saat itu. Kesehatan mental ini sangat perlu diperhatikan karena menyangkut rasa nyaman dan aman dalam menjalani hidup.
Namun, semakin bertambahnya usia, masalah gangguan mental kerap menghampiri. Terlebih bagi orang dewasa yang memiliki banyak tekanan dalam hidupnya.
Seperti yang dilansir dari laman Medcom.id, seorang Psikolog anak, remaja, dan keluarga Efnie Indrianie, M.Psi., mengatakan bahwa ada beberapa ciri yang menandakan terjadinya gangguan mental pada orang dewasa.
Baca juga: Manfaat Buah Anggur untuk Ingatan Lebih Tajam
"Mudah marah, meskipun hanya terhadap masalah kecil. Kemudian, suasana perasaan mudah berubah-ubah, antara sedih dan gembira bisa berubah dalam sesaat," ujar Efnie.
Tak hanya itu, orang yang mengalami gangguan mental tersebut juga akan cenderung menarik diri dari situasi sosial dan pergaulan yang biasanya dijalani serta merasa tidak bersemangat dalam menghadapi hidup.
"Lalu, muncul psikosomatis atau mudah sakit saat ada masalah atau stres," imbuh Psikolog tersebut.
Di lain hal, menurut Kementerian Kesehatan RI, pada orang yang mengalami gangguan mental ada tiga kategori atau kriteria yang merujuk kepadanya, yakni stres, gangguan kecemasan, dan depresi.
Kategori pertama yaitu stres. Stres merupakan kondisi adanya tekanan yang terasa sangat berat, baik itu tekanan secara emosi atau pun tekanan mental. Setidaknya ada tiga ciri-ciri orang yang mengalami stres, yaitu terlihat gelisah, cemas, dan mudah tersinggung.
Dampak dari stres yang dialami itu pun mampu memengaruhi perubahan sikap dan kesehatan fisik bagi penderitanya, termasuk mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, bahkan berisiko memicu terjadinya depresi.
Poin kedua yaitu gangguan kecemasan, yang dialami ketika seseorang mengalami rasa cemas yang berlebihan dan sulit dikendalikan. Biasanya kondisi psikologis tersebut berlangsung secara konstan dan memengaruhi aktivitas dalam kehidupan.
Adapun ciri-ciri orang yang menderita gangguan kecemasan di antaranya sulit tidur, badan gemetar, otot tegang, jantung berdebar lebih cepat, sesak napas, sakit perut atau kepala. Selain itu, mereka juga akan cenderung mengalami kesemutan, mulut terasa kering, dan mengeluarkan keringat berlebihan.
Kategori terakhir yaitu depresi, yang menyebabkan penderitanya merasa sedih berkepanjangan. Bahkan kondisi ini bisa terjadi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Depresi tersebut sangat memengaruhi perasaan atau emosi, kondisi fisik, serta memicu terjadinya perubahan perilaku menjadi negatif, seperti menyakiti diri sendiri. Bahkan yang lebih parah yaitu sampai adanya upaya bunuh diri.
Adapun gejala yang dialami di antaranya merasa sedih yang berkepanjangan hingga menangis, merasa bersalah, kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan suatu aktivitas.
Mereka yang menderita kondisi psikologis tersebut juga kerap kali merasa khawatir yang berlebihan, sulit membuat keputusan, mudah tersinggung, menyakiti diri sendiri, serta kehilangan kepercayaan diri dan kepercayaan terhadap orang lain.
Di sisi lain, rasa nyaman, tenteram, dan damai dalam menjalani kehidupan sehari-hari adalah bentuk kondisi mental seseorang yang sehat. Mereka tidak terpengaruh oleh tekanan yang ada dan selalu berusaha berpikir positif. (*/PKT-27)