Padang, Padangkita.com - Universitas Andalas (Unand), berdasarkan laporan LIPI tentang Peringkat Perguruan Tinggi Berbasis Kinerja Penelitian, berada pada peringkat empat nasional.
Meski berada di posisi yang cukup baik, nyatanya Unand masih belum berbuat banyak dalam meningkatkan metoda untuk menghasilkan pedidikan yang bermutu dan meningkatkan daya saing lulusan.
Berangkat dari hal tersebut, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Andalas menyelenggarakan Workshop Pengembangan Mutu Bahan Ajar, pada Kamis (20/02) di Ruang Sidang Pimpinan Gedung Auditorium, Universitas Andalas.
Baca juga: Pemandu Wisata di Kota Padang Dilatih Penyelamatan
Workshop ini diikuti oleh 150 orang peserta yang terdiri dari dosen seluruh program studi/jurusan yang ada di Unand, dan sebagian besarnya adalah Dosen Muda.
Narasumber didatangkan dari Unand sendiri, yakni Dr. Asrinaldi, M.Si. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Heru Dibyo Laksono, ST., MT., dari Fakultas Teknik (FT).
Keduanya membawakan materi dengan tema masing-masing penulisan konten atau isi dari buku ajar dan tata lay-out buku ajar.
Dalam sambutan pembukaan, Ketua LP3M Unand, Prof. Dr. Henny Lucida, Apt., menyampaikan beberapa poin penting program kerja LP3M Unand, diantaranya;
Pertama, pentingnya akreditasi internasional program studi di mana saat ini baru 12 prodi di Unand yang sudah mendapatkannya.
Kedua, peran aktif dosen dalam penyusunan kurikulum outcome based education (OBE), bukan lagi berbasis konten atau isinya.
Ketiga penyelenggaraan perkuliahan daring atau online.
“Ketiga poin penting tersebut terutama untuk menghasilkan peningkatan daya saing lulusan di dunia kerja.” Jelasnya.
Henny juga menyampaikan bahwa LP3M telah menyediakan dana hibah untuk penelitian di Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP).
“Salah satu kegiatan yang akan didanai LP3M berupa pengembangan metoda pembelajaran melalui pembuatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) menurut format OBE (outcome based education), penelitian tindakan kelas (PTK), dan perencanaan dan pelaksanaan tugas Badan Penjaminan Mutu (BAPEM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM).” Ujarnya. (*/pk-29).