Padang, Padangkita.com - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap kasus penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) daring yang saat ini menerpa anggota DPR RI dari Partai Gerindra Andre Rosiade tak berimbas panjang, apalagi sampai membuatnya dicopot dari anggota DPR RI.
"Andre itu anak muda Sumatra Barat yang potensial. Dia berani bersuara lantang di pusat. Sayang jika dia di-PAW (pergantian antar waktu)," ujar Marfendi ketika menjadi salah satu narasumber dalam acara Diskusi Berkala Menjelang Pilkada 2020 dengan tema Kisruh Kinerja DPR dan Prostitusi Online, Rabu (12/2/2020).
Selain Marfendi, pada diskusi tersebut yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Sharon Law Firm, Toko Kopi Seduh itu juga hadir Peneliti Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Feri Amsari, Dosen Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) Wendra Yunaldi, dan Roni Saputra. Sedangkan Charles Simabura didapuk menjadi moderator.
Menurut pria yang akrab disapa Ustad Marfendi itu, Sumbar akan kehilangan sosok pejuang di DPR RI jika Andre Rosiade sampai diganti gara-gara kasus ini. "Sumbar akan rugi kalau Andre diganti. Saya lebih senang dia tetap di DPR RI," ujar mantan anggota DPRD Sumbar ini.
Menurutnya, beberapa waktu terakhir Andre sepertinya sengaja menghantam Wali Kota Padang. Mulai dengan razia ke tempat hiburan, bersihkan sampah Pantai Padang hingga penggerebekan prostitusi.
ke depan dia menilai Andre harus mencari cara yang lebih jitu dalam upaya memenangkan pertarungan politik. Menurut dia, upayanya menunjukkan adanya prostitusi di Padang tidak akan membuat orang benci kepada Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah.
"Semakin sering disebut, meski dijelek-jelekin, popularitasnya semakin tinggi. Jadi, belum tentu berita buruk itu berakibat buruk bagi seseorang, bisa jadi akibatnya popularitasnya semakin tinggi," papar Marfendi.
Di sisi lain, Feri Amsari menilai apa yang dilakukan Andre Rosiade ini menyerang citra diri seseorang, dan ini adalah bagian dari kampanye. Sebab, selain memaparkan program dan visi misi, kampanye juga adalah upaya meningkatkan citra diri.
"Ada upaya menjatuhkan citra diri seseorang untuk meningkatkan citra diri sendiri," ujar pakar hukum tata negara ini.
Menurut dia, apa yang dilakukan Andre Rosiade sangat fatal. Karena, upayanya menjatuhkan citra diri seseorang ternyata berbalik menjatuhkan citra dirinya sendiri.
Kata dia, harusnya yang dilakukan Andre sejalan dengan komisi dimana dia bertugas, atau sesuai dengan fungsinya sebagai anggota dewan. "Kan bisa saja mendorong lahirnya aturan untuk meminimalisir prostitusi. Ini pun komisinya masih tidak pas, karena Andre kan bertugas di Komisi VI," ulasnya.
Sebelumnya diberitakan, nama Andre Rosiade terus menjadi pembicaraan karena kasus penggerebekan PSK daring di Padang. Selain dipuji, dia juga dihujat, Partai Gerindra melalui Mahkamah Kehormatan Partai memanggil Andre yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat, pada Selasa (11/2/2020) untuk diminta klarifikasi untuk menjelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan dugaan penjebakan kasus NN di Padang itu. (pk-04)