Cuaca Ekstrem, Nelayan di Padang Diimbau untuk Tidak ke Laut

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: cuaca buruk yang terjadi di sepanjang pesisir barat Sumatra berdampak buruk bagi nelayan

Ilustrasi (Foto: Ist)

Padang, Padangkita.com - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang Guswardi mengingatkan para nelayan di Padang yang berada di  untuk tidak ke laut untuk sementara waktu terkait cuaca ektrem.

Hal tersebut mengacu pada imbauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang telah mengeluarkan prakiraan akan terjadinya badai dan gelombang tinggi hingga bulan Maret mendatang.

“Kita imbau para nelayan untuk tidak melaut sementara waktu. Minimal untuk sepekan ke depan,” katanya saat dihubungi, Selasa (4/2/2020).

Dirinya menjelaskan jika tetap hendak melaut, diharapkan jangan sampai larut malam karena cuaca buruk dan tak bersahabat kerap terjadi di waktu malam.

Baca juga: Nelayan Pasir Jambak Hilang, Tim SAR Lakukan Penyelaman

Selain itu dirinya meminta kepada nelayan yang pandai membaca cuaca untuk mengingatkan dan memberi ilmu kepada nelayan yang masih muda agar mereka dapat membaca dan memprediksi fenomena alam.

"Jangan sampai membahayakan dirinya jika nekat melaut," katanya.

Selama masa istirahat melaut, para nelayan hendaknya mencari pekerjaan lain yang produktif. Sehingga keadaan itu tak mempengaruhi perekonomian keluarga.

Banyak pekerjaan yang dapat mereka tekuni selama istirahat, seperti beternak unggas, menjadi pengemudi ojek online, pedagang kebutuhan harian atau pengolahan ikan.

“Kita berharap nelayan di Padang tak fokus dengan mata pencariannya hanya sebagai nelayan, sehingga saat datang masa tidak bisa ke laut biaya hidup anak istri tak terganggu,” katanya.

Dan pada umumnya nelayan sudah tak lagi menggantungkan pencahariannya pada hasil laut. Melalui Program Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Gepemp) yang digulirkan Pemprov Sumbar beberapa waktu lalu, sangat membantu mereka.

Seperti diketahui, Maharudin (58) nelayan asal Pasir Jambak, Kota Padang dikabarkan hilang saat melaut pada Rabu (29/01/2020) dini hari hingga kini masih belum ditemukan.

Maharudin dikabarkan hilang di sekitar perairan purus dan lolong saat kapal KM Family 010 dihantam badai dan gelombang tinggi.

Tim SAR hingga kini masih terus melakukan pencarian terhadap Maharudin namun belum ditemukan tanda-tanda mengenai keberadaannya.

(*/pk-02)


Baca berita Padang terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Pemprov Sumbar telah Asuransikan 7.000 Nelayan lewat BPJS Ketenagakerjaan
Pemprov Sumbar telah Asuransikan 7.000 Nelayan lewat BPJS Ketenagakerjaan
Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Latgab Megathrust, Audy Sebut Pusat Tak Pernah Biarkan Sumbar Sendiri Hadapi Bencana
Dukung Nelayan, Mahyeldi Bantu Alat Modern dan Ajak Pulang Anak Sumbar yang Bekerja di Jepang
Dukung Nelayan, Mahyeldi Bantu Alat Modern dan Ajak Pulang Anak Sumbar yang Bekerja di Jepang
Hujan Deras Landa Padang, Pohon Tumbang dan Tanah Longsor Ancam Warga
Hujan Deras Landa Padang, Pohon Tumbang dan Tanah Longsor Ancam Warga
Perlindungan Kerja saat Melaut, Gubernur Mahyeldi Ansuransikan 7.000 Nelayan Sumbar
Perlindungan Kerja saat Melaut, Gubernur Mahyeldi Ansuransikan 7.000 Nelayan Sumbar
Paham Potensi Bencana, Masyarakat Sumbar Perlu Tingkatkan Kewaspadaan - Kesiapsiagaan
Paham Potensi Bencana, Masyarakat Sumbar Perlu Tingkatkan Kewaspadaan - Kesiapsiagaan