Padangkita.com - Antara fitnah, dusta, berita bohong, dan informasi palsu (hoax) menjadi satu di keseharian 132 juta pengguna internet di Indonesia. Kondisi ini menjadi sorotan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Suwarjono, saat membuka Workshop Etik dan Profesionalisme Jurnalis, bekerjasama dengan Kedubes Australia, di Padang, Jumat (21/4/2017),
Suwarjono menggambarkan persoalan hoax yang menggerogoti pengguna internet di Tanah Air. "Dari 42.000 media online (data Kementerian Komunikasi dan Informasi) hanya 5 persen saja yang menerapkan etika dan standar jurnalistik, selebihnya tak dikelola dengan bertanggung jawab," ujar Suwarjono.
Workshop tersebut merupakan pembekalan bagi peserta Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) AJI Indonesia di Padang yang diikuti 25 peserta dari enam AJI kota. "Kami mengapresiasi support serius dari Kedubes Australia ini, ini upaya untuk menjadikan jurnalis yang semakin profesional yang menjaga media kita, menjadi dipercaya masyarakat," kata Suwarjono.
First Secretary Media and Strategic Communication, Australian Embassy, Laura Kemp, saat sambutan mengatakan, kemajuan kebudayaan dan peradaban berbanding lurus dengan kemajuan dan berkualitasnya jurnalisme di tempat tersebut.
"Uji standar kompetensi memberikan sertifikasi formal kepada banyak jurnalis Indonesia, dan Kedutaan Besar Australia bangga turut serta dalam proses ini," kata Laura.
Ia mengatakan, kualitas jurnalisme dan jurnalis di Indonesia bisa ditingkatkan dengan UKJ. "Kami sangat senang bertemu dengan jurnalis berkualitas dari Sumatera Barat dan sekitarnya, kami percaya bahwa peserta akan memperoleh manfaat besar dari uji kompetensi," kata Laura.
Menurutnya, ini merupakan tahun pertama kerjasama Australian Embassy, AJI Indonesia dan Dewan Pers untuk uji kompetensi. Sebelumnya, sudah banyak kerjasama peningkatan kapasitas jurnalis dilakukan.
"Kami sudah melakukan berbagai kerjasama, seperti Banking Journalist Academy, baik di Jakarta maupun wilayah lndonesia," kata Laura. Ia berharap akan banyak kerjasama di masa mendatang.