Padang, Padangkita.com - Finlandia akan memperkenalkan jam kerja baru, yakni 4 hari dalam seminggu, dan 6 jam sehari. Perubahan jam kerja itu diajukan langsung oleh Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin. Saat ini, jam kerja normal di negara itu adalah 5 hari seminggu, dan 8 jam sehari.
Sanna Marin, 34 tahun, merupakan kepala pemerintahan termuda kedua di dunia, mengatakan akan mengizinkan pekerja untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka.
Ibu satu anak ini memimpin koalisi kiri tengah dengan empat partai lain yang semuanya dipimpin oleh perempuan, tiga di antaranya di bawah 35.
"Saya percaya orang berhak menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka, orang-orang terkasih, hobi dan aspek kehidupan lainnya, seperti budaya" ungkap Marin, seperti dikutip Daily Mail, Minggu (5/1/2020).
"Ini bisa menjadi langkah selanjutnya bagi kita dalam kehidupan kerja," ulasnya.
Sebelum Sanna Marin menjadi Perdana Menteri, ia memegang posisi sebagai Menteri Transportasi Finlandia.
Baca juga: Politisi Indonesia Perlu Belajar ke AS, Pemakzulan Presiden Mesti Sesuai Konstitusi
Marin juga menganjurkan jam kerja yang lebih pendek untuk meningkatkan hubungan dan produktivitas karyawan.
Rencana Marin itu langsung disambut dengan antusias oleh Menteri Pendidikan Li Andersson, pemimpin Aliansi Kiri.
"Penting untuk membiarkan warga negara Finlandia bekerja lebih sedikit. Ini bukan masalah memerintah dengan gaya feminin tetapi menawarkan bantuan dan menepati janji kepada pemilih," ujar Li.
Di Swedia, kerja enam jam sehari telah diterapkan sejak 2015, hasilnya menunjukkan karyawan lebih bahagia, lebih kaya, dan lebih produktif.
Pada awal Desember, dewan Partai Sosial Demokrat Finlandia yang berkuasa memilih Sanna Marin untuk mengambil alih puncak pemerintah dari petahana Antti Rinne.
Baca juga: Pemerintah China Wacanakan Tulis Ulang Alquran
Pada bulan November, Microsoft Jepang mengambil langkah berani dalam upaya untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja dengan memperkenalkan akhir pekan tiga hari untuk karyawan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa produktivitas meningkat 39,9 persen. (*/pk-01)