Padang, Padangkita. com - Andre Rosiade, anggota DPR dari Fraksi Gerindra kembali melempar kritik secara terbuka kepada Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah. Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat (Sumbar) ini menyebut walikota Padang sibuk ceramah di masjid, bahkan sering keluar Padang demi ambisi menjadi Gubernur.
Kritik Andre ini, sebetulnya membalas "cuitan" Twitter dari Tifatul Sembiring, anggota DPR dari Fraksi PKS.
"Enggak ada yang sombong. Saya menyampaikan agar publik tahu. Banyak politisi melakukan pencitraan di medsos, tapi waktu rapat di DPR diam atau bolos. Ada Walikota Padang sibuk ceramah di masjid, bahkan keluar Padang melulu demi ambisi nyagub, namun maksiat merajalela di Padang dia diam," kata Andre melalui akun Twitter, Minggu (5/1/2020).
Enggak ada yg sombong. Sy menyampaikan agar publik tahu. Byk Politisi melakukan Pencitraan di Medsos tapi waktu Rapat di DPR Diam atau Bolos. Ada Walikota Padang sibuk ceramah di Mesjid bahkan keluar Padang melulu demi Ambisi Nyagub, tapi Maksiat merajalela di Padang dia diam.
— Andre Rosiade (@andre_rosiade) January 5, 2020
Perang kata-kata atau "Twitwar" antara Andre dan Tifatul bermula ketika Tifatul mengomentari sebuat berita media online yang berjudul "Luhut Wanti-wanti Jangan Ributkan Masalah Natuna". Dalam postingannya itu, Tifatul menulis, "Tapi soal penegasan kedaulatan NKRI ini, masalah serius Bang."
Cuitan Tifatul itu disambar Andre dengan menulis komentar, "Ente (Anda) sibuknya di medsos doang. Di DPR, di rapat Komisi dong bunyi. Protes nanti pas Rapat di DPR Pak. Saya bicara soal Pak Luhut (di) rapat resmi. Kalau di medsos enggak ada ngaruh, pencitraan doang."
Komentar Andre pun langsung direspons Tifatul dengan menulis, "Mas Andre, tidak usah sombong kalilah. Kita masing-masing tahu itu urusan komisi berapa? Bukan juga Komisi 6 atau 7 kan? Di medsos tidak usah baper kali. Nah, urusan-urusan umum ini bisa kita gunakan pendapat via medsos. Tidak usah melarang-larang orang ngetwit. Paham!"
Ust @tifsembiring dr pada nyinyir sama pak @prabowo. Tlg itu di Kota Padang yg Walikotanya Kader PKS. Karaoke Ilegal yg jualan Miras begitu banyak. Kemana Walikotanya?Kok diam aja? Walikotanya jgn sibuk Ceramah Pencitraan keluar kota mau Nyagub aja. Lupa urus Maksiat di Padang
— Andre Rosiade (@andre_rosiade) January 4, 2020
Perselisihan Andre dengan politisi PKS, sebetulnya bukan kali ini saja. Sebelumnya, Andre juga terlibat konflik dengan Irwan Prayitno, yang juga Gubernur Sumbar. Pangkal masalahnya adalah, kritik Andre terhadap Irwan Prayitno yang dinilainya terlalu sering ke luar negeri memboroskan anggaran daerah.
Tak sampai di situ, Andre yang baru saja ditunjuk menjadi Ketua DPD Gerindra Sumbar, sempat menggalang kekuatan politik, dan memerintahkan Fraksi Gerindra untuk mengajukan interpelasi ke Gubernur Sumbar.
Istri Irwan Prayitno yang juga anggota DPR Fraksi PKS, Nevi Zuariana pun ikut dalam perseteruan itu. Publik sempat heboh, karena beredar "chat" Nevi, yang menyebut Andre bisa ditembak mati. Soal "chat" ini sudah diklarifikasi oleh Irwan Prayitno bahwa "chat" yang beredar di salah saru grup "WA" itu hanya perumpamaan, atau tidak dalam arti sebenarnya sebagai pengancaman.
Perseteruan ini, kamudian sepertinya sudah berakhir seiring dengan bertemunya Andre dan Irwan Prayitno. Ada momen "cipika-cipiki" dalam pertemuan mereka, yang ditangkap publik sebagai tanda perseteruan itu selesai. Damai.
Babak baru pun dimulai. Pada akhir tahun 2019 lalu, Andre tiba-tiba menggerebek sejumlah tempat hiburan di Kota Padang. Dia memang tak sendiri, karena waktu itu juga ikut Ketua DPRD Padang, Satpol PP Padang dan tim Satuan Koordinasi, Keamanan dan Ketertiban Kota (SK-4) Padang.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="28559" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Dari aksinya itu, Andre menyebut menemukan banyak maksiat di Kota Padang, sejumlah tempat hiburan tak berizin dan peredaran minuman keras ilegal. Mantan juru bicara pasangan Capres Prabowo-Sandi ini lalu memerintahkan Fraksi Gerindra di DPRD Padang memanggil Walikota Mahyeldi Ansharullah, minta penjelasan.
Buntut dari penggerebekan yang mendapat protes dari pemilik tempat hiburan itu, sejumlah tempat hiburan di Kota Padang disegel. Tapi, kemudian tempat hiburan yang disegel itu kedapatan tetap buka seperti biasa.
"Serang" Bakal Calon
Jika ditelusuri sedikit lagi ke belakang, sebetulnya Andre tak hanya "menyerang" atau dalam bahasa lain mengkritik Mahyeldi. Tak kurang, bakal calon gubernur Sumbar lainnya, Fakhrizal ketika masih menjabat Kapolda Sumbar juga pernah disasar Andre.
Baca juga: Andre Rosiade Ketua DPD, Nasrul Abit Tetap Cagub Gerindra
Ketika itu, Andre mengkritik Fakhrizal yang diduganya telah melakukan penyalahgunaan wewenang sebagai Kapolda Sumbar untuk bersosialisasi maju dalam Pilgub Sumbar 2020. Kecurigaan Andre ini telah dibantah oleh Polda Sumbar melalui Humasnya. Sampai akhirnya, Fakhrizal yang sudah mendeklarasikan Genius Umar sebagai pasangannya, dimutasi ke Mabes Polri.
Jelang Pilgub dan Pilbup/Pilwako serentak 2020 ini, tensi politik di Sumbar memang sedikit naik. Sejumlah nama telah disebut-sebut bakal maju. Bahkan beberapa bakal calon sudah terang-terangan "berkampanye" lewat media, maupun baliho-baliho besar di pinggir jalan.
Baca juga: Pilkada Sumbar, Fakhrizal-Genius Siap Daftar ke KPU
Dari nama-nama populer untuk Pilgub, Mahyeldi disebut-sebut ada di posisi teratas. Saat ini, beberapa nama yang bakal maju itu antara lain, Nasrul Abit (Wagub Sumbar), Mulyadi (Anggota DPR), Reza Pahlevi (Wako Payakumbuh), dan Fakhrizal.
Baca juga: Riza Falepi Siap Hadapi Pilgub Sumbar Berbiaya Tinggi
"Tapi antara nama-nama kuat yang bakal maju itu selisihnya kecil. Artinya, peluang mereka relatif sama untuk menang," kata salah seorang peneliti yang minta namanya tak ditulis. (pk-01)
Ikuti info dan berita seputar Pilkada Sumbar 2020 terkini hanya di Padangkita.com.