Padangkita.com - Kebutuhan pangan bagi masyarakat di Kota Padang hingga kini masih dipasok dari sejumlah daerah dan luar Provinsi. Pemerintah Kota Padang pun berharap ada solusi untuk menciptakan program swasembada pangan.
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan hingga kini sekitar 30 persen sehingga 70 persen bahan pangan yang di kota Padang masih dipasok dari sejumlah daerah dan luar provinisi.
" Hingga saat ini masih sekitar 30 persen sehingga 70 persen lagi dipasok dari luar daerah dan luar provinsi," kata Mahyeldi, dalam Seminar Nasional Pertanian yang membahas topik "Potensi dan Hambatan Indonesia Menuju Swasembada Pangan" di Convention Hall kampus Universitas Andalas (Unand) Padang, kemarin.
Walikota menjelaskan Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang pertanian dan pangan. Namun, tidak dipungkiri di Sumatera Barat (Sumbar) khususnya Kota Padang sampai saat ini masih menemukan kendala seperti beberapa
faktor yang yang menghambat salah satunya adanya kesalahan dalam kebijakan pangan.
“Masalah kebijakan pangan tersebut, seperti masih tergantung kepada daerah atau negara lain soal pangan sehingga tidak mandiri di bidang pangan. Maka itu, Pemerintah Kota Padang melalui OPD terkait telah melakukan upaya dengan bersinergi bersama pemerintah daerah yang ada di Sumbar serta bersama beberapa perguruan tinggi termasuk Unand dan lainnya,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi facebook kota Padang.
Dari data yang diperoleh dinas Pertanian Kota Padang, saat ini di Kota Padang lahan produktif yang diperuntukan untuk lahan persawahan dan pertanian terus mengalami penurunan. Jika sebelumnya terdapat hampir sekitar 15.000 hektar lahan sekarang tersisa sekitar 6.474 hektar lahan.
Diperkirakan 2 tahun mendatang lahan yang tertinggal sekitar 5.000 hektar. Pengurangan ini disebabkan pembukaan lahan untuk pembangunan baik perumahan atau pertokoan. (Aidil Sikumbang)