Tak Cuma Liputan Bencana, Jurnalis Harus Kaji Penyebabnya

Tak Cuma Liputan Banjir, Jurnalis Harus Kaji Penyebabnya

Ilustrasi (Foto: Ist)

Jakarta, Padangkita.com - Masyarakat Jurnalis Lingkungan atau The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) mengajak seluruh jurnalis dan media massa tak hanya liputan peristiwa bencana. Namun juga memberitakan penyebab bencana dan memberikan edukasi kepada seluruh pihak untuk mencegah terjadinya bencana.

Ketua Umum SIEJ, Rochimawati memaparkan, jurnalis hendaknya juga memaparkan fakta-fakta terkait alih fungsi lahan, persyaratan pembangunan yang seharusnya mengedepankan izin lingkungan, penegakan hukum, serta perubahan iklim.

Rochimawati memaparkan, harapan akan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dibandingkan 2019 seakan-akan sulit diwujudkan. Namun demikian, bukan berarti kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat sesuatu yang mustahil diwujudkan.

"Bencana alam adalah sebuah keniscayaan, manusia seharusnya bisa melakukan mitigasi dengan mengarus utamakan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat," paparnya.

Baca juga: Prakiraan BMKG, Cuaca Ekstrem Ancam Beberapa Daerah Ini

Menurut dia, fenomena perubahan iklim masih kurang mendapatkan porsi di media massa karena memang tidak mudah untuk membumikannya.

Banjir, bisa jadi salah satu titik masuk bagi jurnalis atau media massa guna menjelaskan dampak dari perubahan iklim terhadap masyarakat di perkotaan.

Curah hujan yang tinggi di sebuah wilayah tidak bisa dipandang sebagai sebuah fenomena alam semata. Perilaku setiap individu secara tidak langsung bisa berdampak pada peningkatan suhu muka bumi yang memengaruhi pertumbuhan awan hingga hujan.

Baca juga: Bencana Beruntun di Sumbar, 4 Nyawa Melayang, Puluhan Warga Kehilangan Tempat Tinggal

Perubahan tata guna lahan yang tidak terkontrol, bisa jadi faktor penyebab larinya air ke berbagai wilayah hingga membanjiri pemukiman warga. Di sejumlah daerah, tingginya curah hujan biasanya selalu disusul bencana longsor dan banjir bandang.

"Maka dari itu, kami berharap jurnalis dan media ikut ambil peran memberi informasi yang tepat ke semua pihak, tidak hanya liputan bencana saja" ujarnya.

"Sehingga semua pihak, mulai dari masyarakat sampai pembuat kebijakan sadar dan mau melakukan perubahan mulai dari diri sendiri demi lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat," pungkasnya. (pk-04)


Ikuti berita dan info Sumatera Barat terkini hanya di Padangkita.com.

Tag:

Baca Juga

Stafsus Mendikdasmen: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana di Pariaman segera Diperbaiki
Stafsus Mendikdasmen: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana di Pariaman segera Diperbaiki
Satu Rumah Hanyut dan 2 Lainnya Rusak Berat Akibat Abrasi Sungai Batang Mangor di Pariaman
Satu Rumah Hanyut dan 2 Lainnya Rusak Berat Akibat Abrasi Sungai Batang Mangor di Pariaman
PMI Kota Pariaman Libatkan FORPIS dalam Penanggulangan Bencana
PMI Kota Pariaman Libatkan FORPIS dalam Penanggulangan Bencana
Pemko Pariaman Turunkan Alat Berat Atasi Genangan Air di Permukiman Penduduk di Lohong
Pemko Pariaman Turunkan Alat Berat Atasi Genangan Air di Permukiman Penduduk di Lohong
14 Daerah di Sumbar Diminta Siaga Penuh, Gubernur Mahyeldi: Tingkatkan Kewaspadaan
14 Daerah di Sumbar Diminta Siaga Penuh, Gubernur Mahyeldi: Tingkatkan Kewaspadaan
Andre Rosiade: Pemerintah segera Bangun kembali Jembatan Rusak di Pasaman dan Pessel
Andre Rosiade: Pemerintah segera Bangun kembali Jembatan Rusak di Pasaman dan Pessel