Pacu Itik, Budaya Berbalut Harga Diri

Pacu Itik, Budaya Berbalut Harga Diri

Balap Itik di Kota Payakkumbuh. (Foto: dok. padangkita.com)

Image Attachment

Balap Itik di Kota Payakkumbuh. (Foto: dok. padangkita.com)

Padangkita.com - Pacu Itik, Pacu Jawi, menjadi ikon wisata budaya yang bisa dijumpai di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Kali ini, tim Padangkita.com mengulas tentang Pacu Itik yang sering diperagakan saat even Tour de Singkarak digelar.

Bagi pencinta traveling, ajang Pacu Itik patut untuk Anda saksikan. Jangan lupa, persiapkan kamera kesayangan untuk mengabadikan liukan 'jet hidup' yang bersaing menyentuh garis finish.

Di Limapuluh Kota, itik dihargai lebih dari sekadar lauk pauk menemani nasi atau sebagai petelur. Itik mendapatkan penghargaannya di sini, lewat balapan yang disaksikan orang banyak.

Hewan piaran ini dirawat dengan telaten untuk mendapatkan posisi terbaik di balapan. Itik betina yang menunggu di garis finish menjadi panduan para pejantan bertarung di lintasan sejauh mulai dari 800 meter hinga 1.600 meter.

Proses take off dilakukan 'joki' yang melepaskan itik dengan melemparnya ke udara. Ajang ini dipandu seorang layaknya ring anouncer memperkenalkan para petarung (itik).

Image Attachment

Itik dan pemiliknya diperkenalkan pada oran ramai sebelum memulai lomba. (Foto: dok. padangkita.com)

Kesehatan para petarung yang ambil bagian di race ini mendapat perhatian pemilik. Ajang ini masuk sebagai agenda wisata tahunan Kabupaten Limapuluh Kota. Tahun ini, Pacu Itik digelar pada 19 Maret, 22 Juli, dan 9-10 Desember 2017. Biasanya, Pacu Itik digelar di sejumlah lokasi seperti: Aua Kuning, Tigo Balai, Tunggul Kubang, Padang Alai, Bodi Aia Tabik.

Budaya Tua

Pacu itik bukanlah hal baru yang dilakukan masyarakat yang dinaungi Gunung Sago. Masyarakat setempat menyakininya, balapan ini sudah ada sejak beberapa abad silam.

Itik yang mengikuti perlombaan tidak bisa semerta-merta lulus tanpa memenuhi kriteria sebagai itik balapan. Biasanya, itik-itik yang bertarung di lintasan akan menjalani masa karantina oleh pemiliknya. Itik juga mendapatkan latihan terbang sebelum dianggap pantas untuk memasuki arena.

Pakannya dijaga seminggu sebelum turun balapan. Itik hanya mengkonsumsi padi dan telur agar mampu memberikan yang terbaik. Pijatan di titik tertentu menjadi kunci sukses untuk dapat melaju lurus menyentuh finish.

Menurut Darmon, salah seorang pemilik itik pacuan, pemenang biasanya bisa dilihat dari tampilan fisik. Biasanya, seekor itik yang tangguh memiliki ciri-ciri jumlah gigi yang ganjil--tujuh sampai sembilan gigi. Warna kaki yang sama, hitam atau kuning, dan memiliki sisik kecil di ujung jari tengah.

Tentu, memiliki sayap yang panjang dan mengarah ke atas menjadi persyaratan utama yang tak bisa diabaikan. Tampilan fisik ini diyakini agar itik bisa terbang lurus dengan ketinggian yang bagus.

Kecepatan dan ketepatan para joki melepas itik ke udara menjadi penentu keberhasilan piaraannya menyentuh finish di urutan terdepan. Tak semua joki berhasil melepas itik dengan baik. Ada juga yang gagal sehingga itik pun rawan cedera.

Image Attachment

Menyentuh garis finish. (Foto: dok. padangkita.com)

Puas menyaksikan adu cepat itik di gelanggang, banyak tempat yang bisa Anda kunjungi untuk menghabiskan waktu liburan di Limapuluhkota. Dinding alam Harau menjadi salah satu destinasi yang tak mungkin dilewatkan.

Anda juga bisa menikmati eksotisnya fly over Kelok 9 yang menjulang di ketinggian dan kerumunan bukit barisan di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota--sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Payakumbuh. Sejumlah kuliner menggoyang lidah bisa Anda nikmati di sejumlah restoran.

Hangatnya malam dapat dirasakan di Kota Payakumbuh. Kehangatan kota ini akan memberikan kesan berbeda di malah hari. Keramahan masyarakat setempat dibalut jajanan penggugah selera membantu Anda melewati malam di wilayah Sumbar yang berbatasan dengan Riau.

Tags:

Baca Juga

Tembus Pasar Internasional, Perusahaan Lokal Pariaman Ekspor 140 Ton Pinang ke India
Tembus Pasar Internasional, Perusahaan Lokal Pariaman Ekspor 140 Ton Pinang ke India
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Survei Pilkada Limapuluh Kota
Survei Pilkada Limapuluh Kota
Media Sosial dan "Fluid Identity"
Media Sosial dan "Fluid Identity"
Populisme Islam Digital di Sumatera Barat
Populisme Islam Digital di Sumatera Barat